Mohon tunggu...
Alya Rahmani Surya
Alya Rahmani Surya Mohon Tunggu... Psikolog - Mahasiswi

Mahasiswi Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengaruh Forgiveness pada Trust Issue dalam Suatu Hubungan

30 Juni 2023   19:00 Diperbarui: 30 Juni 2023   19:13 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Orang yang memiliki Trust Issue akan merasa tidak nyaman ketika berinteraksi atau berhubungan dengan orang lain. Mereka cenderyng menjauh dari orang lain, terlebih ketika dirasa hubungannya semakin dekat.

Trust Issue ini secara umum dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti dikhianati, pengalaman buru pada masa lalu, pola asuh orang tua dan lainnya. Berikut ini beberapa faktor yang membuat seseorang menjadi Trust Issue :

  • Dikhianati, seseorang yang memiliki pengalaman dikhianati seperti kasus perselingkuhan, ditolak atau dibohongi akan mudah memiliki Trust Issue. Terkadang pengkhianatan ini diiringi oleh manipulasi hingga kekerasan. Pengalaman ini sangat menyakitkan sehingga membuat seseorang sulit untuk mempercayai pasangannya atau orang lain.
  • Pengalaman di Masa lalu, setiap orang pasti memiliki berbagai macam pengalaman yang berbeda beda bisa terdiri dari pengalaman yang baik hingga pengalaman yang kurang baik. Beberapa pengalaman buru di masa lalu seperti kecelakaan, putus cinta, pencurian, kekerasan hingga kehilangan orang tersayang juga bisa menyebabkan Trust Issue. Hal ini terjadi akibat rasa khawatir akan mengalami rasa sakit yang sama.
  • Pola Asuh Orang tua, Trust Issue juga dapat terjadi pada keadaan di mana anak yang dibesarkan dalam keluarga yang penuh konflik antar orang tua dapat cenderung memiliki tingkat kepercayaan yang rendah terhadap orang lain, bahkan kasus seperti ini dapat berpengaruh hingga ia dewasa.
  • Pengaruh Lingkungan, seseorang yang merasa selalu mengalami penolakan, pengucilan, atau bahkan perundungan berisiko tinggi membuat orang tersebut memiliki Trust Issue. Seseorang yang merasakan seperti ini dapat selalu merasakan tidak aman hingga sulit dekat dan percaya pada orang lain sekalipun dari lingkungan yang berbeda.
  • Gangguan Mental, pada dasarnya kondisi seperti ini dapat muncul sebagai gejala dari kesehatan mental tertentu seperti gangguan cemas, depresi dan stress pasca trauma.

Seseorang yang memiliki Trust Issue memiliki beberapa dampak seperti, overthinking keadaan di mana seseorang yang tidak memiliki kepercaya terhadap orang lain. Akan muncul pertanyaan-pertanyaan dalam dirinya sendiri mengenai hal hal yang negatif. Lalu seseorang yang memiliki Trust Issue akan merasa hidupnya menjadi terasa  lebih sepi, hal ini terjadi karena orang tersebut tidak mau terbuka terhadap orang lain.

Keadaan di mana suatu hubungan yang di dalamnya memiliki masalah hingga menimbulkan Trust Issue akan membuat pasangannya selalu curiga. Dalam hal ini, alangkah baiknya jika dalam suatu hubungan antara satu sama lain saling terbuka, tidak ada pengkhianatan dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Karena dalam suatu hubungan kominikasi yang baik itu sangat diperlukan untuk keberlangsungan hubungan yang baik.

Referensi

Evereet, L., & Worthington, J. (2014). Forgiveness. marwah, 219-234.

Lim, V., Haryanto, W. E., & Salvirah. (2023). Mengenal tanda-Tanda Trust Issue dan Cara mengatasinya. Siloam Hospitals, 1-4.

McCullough, Root, & Cohen. (2006). Forgiveness. repository, 14-15.

Memaafkan dan Meminta Maaf. (2019, September 30). Badan Kepegawaian Daerah Istimewa Yogyakarta.

Riadi, M. (2021, April 7). Memaafkan / Forgiveness (Pengertian, Aspek, Jenis, Tahapan dan Faktor yang Mempengaruhi). Diambil kembali dari KAJIANPUSTAKA: https://www.kajianpustaka.com/2021/04/memaafkan-forgiveness.html

Sabina, F. (2022). Mengenal Trust Issue di Indonesia. Binus University.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun