Covid-19 atau Virus Corona sudah satu tahun melanda Indonesia. Dimulai dari ditemukannya kasus positif pertama di Indonesia pada 2 Maret 2020. Semakin hari semakin banyak masyarakat Indonesia yang terpapar Virus Corona ini. Tetapi perbandingan antara jumlah kasus positif dengan yang sudah sembuh tidak terpaut jauh. Menandakan bahwa yang positif juga bisa sembuh. Disisi lain kasus pasien meninggal akibat terpapar virus Corona juga semakin banyak, bahkan lahan-lahan pemakaman sudah banyak yang terisi dan kesulitan untuk mencari lahan lain.
Tentunya pemerintah juga tidak tinggal diam. Â Vaksin terus dikembangkan yang bertujuan untuk mengurangi jumlah orang yang terpapar Covid-19. Vaksin Sinovac sudah berhasil dikembangkan dan mendapat izin dari BPOM. Vaksin Sinovac sudah ada di Indonesia pada Desember 2020 dan sudah dilakukan vaksinasi yang dimulai pada bulan Januari lalu.
Mengetahui adanya vaksin ini malah membuat masyarakat semakin abai dan menganggap virus sudah hilang karena vaksin sudah ditemukan. Hal ini bisa dibuktikan jika jumlah kasus positif dari hari ke hari semakin banyak.
Seiring berjalannya waktu, vaksin pun terus berkembang. Kini terdapat Vaksin bernama AstraZeneca yaitu vaksin yang diketahui bisa digunakan oleh lansia. Dimana lansia itu sangat rentan untuk terpapar virus Corona.
Tanggal 8 Maret 2021 Vaksin AstraZeneca sudah tiba di Indonesia dengan totalnya yaitu 1,1 juta dosis vaksin yang didapat dari kerja sama skema COVAX.
Seperti yang dikatakan oleh Retno Marsudi selaku Menteri Luar Negeri ketika penyambutan kedatangan Vaksin AstraZeneca di Bandara Soekarno-Hatta. "Hari ini Indonesia menerima pengiriman pertama 1.113.600 vaksin jadi dengan total berat 4,1 ton yang terdiri dari 11.136 karton" Senin, 8 Maret 2021
Rencananya Vaksin AstraZeneca ini akan digunakan pada tahap vaksinasi kedua. Seperti para lansia dan petugas layanan publik. Termasuk untuk para pedagang pasar, ojek online, serta para guru dan tenaga pendidik.
Vaksin ini bukan vaksin baru yang merupakan hasil dari percobaan dan penelitian. Sebelumnya Vaksin AstraZeneca sudah masuk dalam daftar penggunaan izin darurat (EUL) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dibeberapa negara seperti Afrika Selatan, Brasil hingga Inggris sudah dilakukan pengujian vaksin AstraZeneca dalam analisis interim uji vaksin berteknologi adenovirus dengan hasil sebesar 70,4 persen.
Vaksin bukanlah obat dan juga bukanlah untuk menyembuhkan orang yang sudah terkena virus Corona. Tetapi vaksin dapat membantu menjaga kekebalan tubuh seseorang supaya tidak mudah untuk terjangkit virus, seperti virus Corona.
Banyak masyarakat yang berpikir jika setalah divaksinasi akan kebal dari virus Corona atau sembuh dari virus Corona. Pikiran seperti inilah yang harus dihilangkan.