Mohon tunggu...
Alya Putri Ardiyansyah
Alya Putri Ardiyansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Malang

aku suka dokyeom

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pelestarian Kearifan Lokal di Era Globalisasi

27 Desember 2024   03:05 Diperbarui: 27 Desember 2024   03:05 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kearifan lokal merupakan bagian integral dari identitas budaya suatu bangsa. Di Indonesia yang kaya akan beragam suku, tradisi, dan nilai-nilai lokal, kearifan lokal tidak hanya mencerminkan warisan budaya tetapi juga menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Namun, di tengah arus globalisasi yang semakin kuat, hal ini menjadikan tantangan yang signifikan dalam pelestarian kearifan lokal. Salah satu tantangan utama adalah pengaruh budaya asing yang masif. Generasi muda saat ini lebih terpapar pada budaya luar melalui media sosial, film, dan musik yang sering kali menggeser minat mereka terhadap budaya lokal. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya tradisi dan nilai-nilai yang telah ada selama beradab-adab. Misalnya, banyak anak muda yang lebih mengenal budaya pop dari luarnegeri dibandingkan dengan tradisi dan kesenian daerah mereka sendiri. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyadari bahwakearifan lokal bukan hanya sekedar warisan, tetapi juga merupakan bagian dari jati diri kita sebagai bangsa. Pelestarian kearifan lokal harus dimulai dari pendidikan. Institusi pendidikan memiliki peran penting dalam menanamkan rasa cinta dan penghargaan terhadap budaya lokal kepada civitas akademik. Melalui kurikulum yang mengedepankan kearifan lokal, siswa dapat belajar mengenai nilai-nilai dan tradisi yang ada di masyarakat mereka. Kegiatan seperti pemeran budaya, bazar tradisional, dan pembelajaran seni lokal dapat menjadi sarana efektif untuk memperkenalkan kearifan lokal kepada generasi muda. Dengan cara ini, mereka tidak hanya belajar tentang budaya mereka, tetapi juga merasa bangga dan terlibat dalam pelestariannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun