Mohon tunggu...
alya putri
alya putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pribadi yang introvert

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Kinerja Mahasiswa Berbasis Keseimbangan Kehidupan Kerja (Work-Life Balance)

19 Juni 2024   00:25 Diperbarui: 19 Juni 2024   00:29 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan
Di era modern ini, keseimbangan kehidupan kerja (work-life balance) menjadi topik yang semakin relevan, tidak hanya bagi para profesional di dunia kerja tetapi juga bagi mahasiswa. Mahasiswa sering kali dihadapkan pada tuntutan akademik yang tinggi, kegiatan ekstrakurikuler, pekerjaan paruh waktu, dan kebutuhan untuk tetap menjalani kehidupan sosial yang sehat. Keseimbangan antara berbagai aspek ini dapat mempengaruhi kinerja akademis mereka secara signifikan. Artikel ini akan menganalisis bagaimana keseimbangan kehidupan kerja dapat mempengaruhi kinerja mahasiswa.

Definisi Keseimbangan Kehidupan Kerja
Keseimbangan kehidupan kerja merujuk pada kemampuan individu untuk mengatur waktu dan energi antara tanggung jawab pekerjaan (atau akademik) dan kehidupan pribadi secara efektif. Bagi mahasiswa, hal ini berarti mampu mengatur waktu untuk belajar, bekerja, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan juga waktu untuk diri sendiri.

Komponen Penting dalam Keseimbangan Kehidupan Kerja
Menurut Fisher dalam Poulose dan Sudarsan (2014), terdapat empat komponen penting yang menjadi alat ukur dalam work-life balance:

1. Waktu: Meliputi banyaknya waktu yang digunakan untuk bekerja dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk aktivitas lain di luar kerja.
2. Perilaku: Meliputi adanya tindakan untuk mencapai tujuan yang digunakan. Hal ini berdasarkan pada keyakinan seseorang bahwa ia mampu mencapai apa yang ia inginkan dalam pekerjaannya dan tujuan pribadinya.
3. Ketegangan (strain): Meliputi tekanan, kehilangan aktivitas penting pribadi, dan kesulitan mempertahankan perhatian.
4. Energi: Energi merupakan sumber terbatas dalam diri manusia untuk mencapai tujuan sehingga apabila individu kekurangan energi untuk melakukan aktivitas, maka dapat meningkatkan stres.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keseimbangan Kehidupan Kerja pada Mahasiswa
1. Tuntutan Akademik: Jumlah tugas, ujian, dan proyek dapat membuat mahasiswa merasa terbebani. Manajemen waktu yang buruk sering kali menyebabkan stres dan kinerja yang kurang optimal.
2. Kegiatan Ekstrakurikuler: Partisipasi dalam organisasi mahasiswa, klub, atau kegiatan sukarela bisa menambah pengalaman yang berharga namun juga bisa mengganggu keseimbangan jika tidak diatur dengan baik.
3. Pekerjaan Paruh Waktu: Banyak mahasiswa yang bekerja paruh waktu untuk mendukung keuangan mereka. Waktu yang dihabiskan untuk bekerja bisa mengurangi waktu belajar atau waktu istirahat.
4. Kehidupan Sosial: Interaksi sosial penting untuk kesehatan mental, tetapi bisa menjadi distraksi jika tidak dikelola dengan baik.
5. Kesehatan Mental dan Fisik: Stres yang berkepanjangan bisa menyebabkan masalah kesehatan fisik dan mental, yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja akademis.

Dampak Keseimbangan Kehidupan Kerja terhadap Kinerja Mahasiswa
1. Kinerja Akademis: Mahasiswa yang mampu menjaga keseimbangan cenderung memiliki performa akademis yang lebih baik. Mereka dapat fokus pada belajar tanpa merasa terlalu stres atau kelelahan.
2. Kesehatan Mental dan Fisik: Keseimbangan yang baik membantu mahasiswa menghindari kelelahan dan stres berlebihan, yang berdampak positif pada kesehatan mental dan fisik mereka.
3. Pengembangan Diri: Dengan waktu yang cukup untuk kegiatan ekstrakurikuler dan pekerjaan paruh waktu, mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan yang berguna di masa depan, seperti manajemen waktu, kepemimpinan, dan komunikasi.
4. Kehidupan Sosial: Mahasiswa yang menjaga keseimbangan dapat menikmati kehidupan sosial yang sehat, yang penting untuk dukungan emosional dan jaringan sosial.


Strategi Mencapai Keseimbangan Kehidupan Kerja
1. Manajemen Waktu: Membuat jadwal yang jelas dan realistis untuk tugas-tugas akademik, pekerjaan, dan waktu luang bisa membantu mahasiswa mengelola waktu mereka dengan lebih efektif.
2. Prioritasi: Mengidentifikasi prioritas dan fokus pada tugas-tugas yang paling penting dapat mengurangi beban kerja dan stres.
3. Menghindari Prokrastinasi: Menunda pekerjaan hanya akan menambah stres. Mengerjakan tugas secara bertahap dapat membantu mengurangi beban kerja yang menumpuk.
4. Istirahat yang Cukup: Mengambil waktu untuk beristirahat dan relaksasi adalah penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.
5. Mencari Dukungan: Tidak ragu untuk mencari bantuan dari teman, keluarga, atau konselor jika merasa terlalu terbebani.

Opini Pribadi

Sebagai mahasiswa, saya merasakan betapa pentingnya menjaga keseimbangan kehidupan kerja. Saya percaya bahwa kunci sukses tidak hanya terletak pada prestasi akademik, tetapi juga pada bagaimana kita mengelola waktu dan energi kita secara keseluruhan. Keseimbangan yang baik memungkinkan kita untuk menikmati proses belajar, berpartisipasi dalam kegiatan yang kita sukai, dan tetap menjaga kesehatan mental serta fisik.

Saya juga melihat bahwa kemampuan untuk mengatur waktu dan prioritas bukan hanya keterampilan akademis, tetapi juga keterampilan hidup yang sangat penting. Dalam pengalaman saya, memiliki waktu untuk beristirahat, bersosialisasi, dan mengejar hobi membuat saya merasa lebih bahagia dan termotivasi. Selain itu, ini membantu saya untuk lebih fokus dan produktif ketika saya benar-benar perlu bekerja atau belajar.

Saya mendorong teman-teman sesama mahasiswa untuk menemukan ritme mereka sendiri dalam menjaga keseimbangan ini. Tidak ada formula yang sempurna untuk semua orang, tetapi dengan mencoba berbagai strategi dan mendengarkan kebutuhan diri kita sendiri, kita bisa menemukan cara yang paling efektif untuk mengelola kehidupan akademik dan pribadi kita.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun