Kesuksesan adalah tujuan utama dari setiap perusahaan. Ada berbagai faktor yang dapat memengaruhi kesuksesan perusahaan, salah satunya adalah Employee Selection atau Seleksi Karyawan. Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia, proses seleksi menjadi salah satu proses yang sangat critical untuk mencapai kesuksesan perusahaan. Dengan mengembangkan proses seleksi SDM yang kuat dapat membantu memastikan bahwa perusahaan dalam mempekerjakan karyawan yang kompeten dan setia yang dapat membantu untuk mencapai tujuan bisnis.
Dalam buku Job and Work Analysis yang ditulis oleh Frederick P. Morgeson, Michael T. Brannick, dan Edward L. Levine; dijelaskan bahwa Seleksi adalah tentang memilih pelamar terbaik diantara pelamar yang ingin dipekerjakan oleh perusahaan. KSAO (knowledge, skill, ability and others) diperlukan dalam proses seleksi sebagai atribut dari pekerja.
Untuk memastikan perusahaan mendapatkan pekerja yang paling tepat di perusahaan, perlu dipastikan model, metode, pendekatan, dan instrumen seleksi yang sesuai, sesuai dengan perusahaan dan lingkungan yang ada.
Salah satu pendekatan analisis pekerjaan yang memenuhi persyaratan seleksi adalah Combination Job Analysis Method (C-JAM). C-JAM awal digunakan yaitu dimulai dengan daftar tugas yang lengkap, lalu ditindaklanjuti dengan daftar KSAO yang diperlukan utnuk dapat menyelesaikan tugas dengan baik. C-JAM menggunakan expert panels untuk mengembangkan tugas dan KSAO tersebut. Tugas dapat digunakan sebagai bahan untuk membentuk dasar penilaian, dan KSAO dapat menjadi dasar untuk pemilihan test yang akan digunakan pada saat proses seleksi.
Critical Incident Techniques merupakan metode lain yang telah digunakan untuk proses seleksi. Metode ini mensyaratkan pakar pekerjaan untuk mengingat insiden spesifik kinerja yang baik atau sangat buruk di tempat kerja. Setiap insiden dimulai dengan pernyataan konteks, lalu diikuti oleh apa yang dilakukan oleh pekerja, dan terakhir apa hasil dari tindakan yang teah dilakukan oleh pekerja tersebut.
Adapun metode lainnya yaitu, Job Element Methods yang mirip dengan Critical Incident Techniques, yang mengambil spesifik dari pekerjaan dan menggabungkannya untuk membentuk dimensi. Dimensi yang dihasilkan dari metode ini dapat digunakan untuk memilih atau merancang pengujian dan untuk membuat formulir penilaian pekerja.
Perbedaan dari kedua metode diatas adalah, bahwa critical incident techniques dimulai dengan memberikan contoh kinerja yang baik atau buruk, sedankan job element method dimulai dengan melakukan penilaian tentang apa saja yang dibutuhkan supaya pekerja dapat berhasil dalam melakukan pekerjaan mereka.
Seleksi yang baik tidak terjadi secara kebetulan. Sebaliknya, perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang mampu mengembangkan proses rekrutmen dan seleksi serta memiliki orientasi yang kuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H