Mohon tunggu...
Aliya Nurfitria
Aliya Nurfitria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

saya sebagai mahasiswa UIN Walisongo dengan prodi Islamic Banking maka akan lebih sering menuangkan pemikiran saya melalui situs kompasiana terkait dengan Islamic Banking.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resiliansi Perbankan Syariah Terhadap Krisis Ekonomi Global

13 Mei 2024   00:45 Diperbarui: 13 Mei 2024   01:00 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 https://www.sanctionscanner.com 

Krisis Ekonomi Global merupakan momen yang amat menantang bagi sektor keuangan diseluruh dunia. Ketika gejolak ekonomi melanda, lembaga keuangan seperti perbankan harus selalu bersiap menghadapi tekanan yang mungkin mengancam stabilitas nya. Namun, ditengah ketidakpastian arus keuangan global ini Industri Perbankan Syariah telah membuktikan ketahanan dan kemampuan adaptasi yang luarbiasa. Hal ini ditunjukan dengan pertumbuhan yang signifikan, mengkonsolidasi posisinya sebagai kekuatan yang tak terbantahkan dalam perekonomian global. Menurut Global Islamic Financial Report (GIFR) 2020, di tahun 2019 total aset yang terdapat pada perbankan syariah global mencapai sekitar 2,7 Triliun US Dolar. Angka ini mencerminkan pertumbuhan yang stabil dalam beberapa tahun terakhir dan menunjukan kepercayaan yang terus meningkat terhadap prinsip prinsip syariah dalam industri keuangan.

Industri Perbankan Syariah telah menunjukan ketahanan dan Adaptabilitas yang luar biasa selama masa kritis ekonomi berlangsung . dengan mengutamakan prinsip prinsip syariah dan berlandaskan pada etika dan keadilan, Perbankan Syariah memiliki Fondasi yang kokoh untuk menghadapi tantangan ekonomi yang sulit. Selain itu, Keunggulan lain dari Perbankan syariah dapat dilihat dari stabilitas modal yang lebih tinggi dibandingkan dengan lembaga bank konvensional. Menurut data  Bank Dunia pada tahun 2019, Rasio kecukupan modal perbankan syariah dinegara -negara muslim mencapai 15,8% sementara bank konvensional hanya 14,1%. Angka ini menunjukan bahwa Perbankan Syariah memiliki pondasikeuangan yang solid untuk menjaga stabilitas dan kelangsungan bisnisnya.

Dalam menghadapi krisis ekonomi, Perbankan syariah menunjukan ketahanan yang kuat berkat prinsip prinsip yang dipegang teguh dengan mengedepankan etika dan keadilan dalam setiap transaksi bagi semua pihak yang terlibat dan selalu memprioritaskan kepentingan jangka panjang dan berkelanjutan. Prinsip bagi hasil (Loss and Profit Sharing ) dan kepemilikan aset riil menjadi dasar  dalam pembiayaan syariah , yang memungkin kan perbankan syariah untuk dapat mengelola resiko dengan lebiha baik. hal ini berkontribusi pada tingakat penyelesaian pembiayaan bermaslah yang lebih rendah juga membuktikan keandalan dari sistem yang dimiliki perbankan syariah dalam menghadapi resiko kredit.

Dengan kinerja keuangan yang stabil, Perbankan Syariah juga berhasil menunjukan tingkat penyelesaian pembiayaan bermaslah yang lebih rendah dibandingkan dengan perbankan konvensional. Global Islamic Financial Report (GIFR) 2020 kembali menyebutkan bahwa tingkat non-peforming financing perbankan syariah global cenderung lebih rendah . Ini menegaskan bahwa portofolio pembiayaan perbankan syariah relatif lebih sehat yang memberikan  kepercayaan bagi nasabah dan investor. Hal ini menunjukan bahwa perbankan syariah relatif lebih sehat dan terjaga dengan stabil.

Diindonesia sendiri melalui prinsip-prinsip syariah yang mengedepankan keadilan dan transparasi,perbankan syariah juga menerapkan pendekatan lebih hati hati dalam menyalurkan pembiayaan. mekanisme pembiayaan syariah yang diterapkan dapat meminimalkan resiko pembiayaan bermasalah dan memastikan kelayakan nasabah yang mengajukan pembiayaan. Menurut Kepala Eksekutif pengawas Perbankan ,Dian Ediana Rae menyampaikan bahwa transformasi perbankan sangat diperlukan untuk meningkatkan ketahanan dan daya saing dari perbankan syariah, sekaligus agar dapat meningkatkan dampak sosial dan ekonominya "Perbankan Syariah perlu melakukan transformasi dengan 2 aspek utama yang perlu ditingkatkan yaitu aspek ketahanan dan daya saing, serta aspekdampak sosial dan ekonomi. Transformasi perbankan syariah bukan hanya tentang meningkatkan share holders value namun , juga tentang mengubah paradigma agar dapat lebih berperan meningkatkan sosial value dan kesejahteraan masyarakat" Kata dian. Lebih lanjut, Dian menjelaskan bahwa peningkatan aspek ketahanan dan daya saing perbankan syariahdilakukan dengan konsolidasi ,penguatan resiliensi dan prudensial serta senantiasa berinovasi untuk menonjolkan diferensiasi produk dan layanan . Selain itu, Perbankna syariah perlu memperkuat manajemen resiko dan tata kelola syariah agar dapat menghadapi tantangan dengan lebih kuat dan efisien . Pada aspek lain peningkatan dampak sosial ekonomi dilakukan melalui sinergi dengan ekosistem ekonomi syariah, berperan aktif dalam optimalisasi finance untuk meningkatkan inklusi perbankan syariah, dan mendukung 2 suistanable finance. Dengan cara ini, perbankan syariah diharapkan dapat memberikan konstribusi positif yang lebih besar dalam pembangunan ekonomi yang inklusif serta berkelanjutan.

Dalam perjalanan Perbankan Syariah Indonesia dan global melalui badai krisis, namun perbankan syariah telah mengukir cerita epik tentang keteguhan, keberanian, dan kemampuan untuk melampaui batasan. Masa depan mereka yang cerah menjanjikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan peran yang semakin penting dalam membangun fondasi ekonomi yang stabil dengan tingkat pembiayaan yang lebih rendah. Prinsip prinsip syariah yang diterapkan dalm mekanisme pembiayaan memberikan landasan yang kuat bagi perbankan syariah global untuk melakukan proses funding dan landing dengan sehat, baik, juga terjaga. kepercayaan nasabah dan Investor juga semakin meningkat terhadap perbankan syariah yang akhirnya membantu memperkuat posisi lembaga keuangan perbankan syariah sebagai pilar yang kuat dalam sistem keuangan global.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun