Mohon tunggu...
Alya Noor Maulidia
Alya Noor Maulidia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

اللّٰه🤍

Selanjutnya

Tutup

Politik

Seorang anggota DPR RI Dedi Mulyadi Bukan Kritik di Parlemen tapi di Tempat Umum Sambil Marah, Pantas Apa Tidak?

4 Desember 2021   15:59 Diperbarui: 4 Desember 2021   18:41 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seperti yang kita ketahui bahwa di negara kita memiliki lembaga legislatif salah satunya yaitu Dewan Perwakilan Rakyat atau yang akrap kita sebut DPR. Akhir-akhir ini salah seorang anggota DPR RI, Dedi Mulyadi menjadi sorotan masyarakat.

Hal ini dikarenakan aksi beliau yang memarahi seorang pria difabel di tepi jalan saat sedang berjualan. Aksi memarahi tersebut dilandasi lantaran pria difabel pernah mendapat bantuan uang darinya sebesar Rp1.500.000,00 untuk modal jualan buah. Namun alih-alih berjualan buah, pria tersebut kepergok masih berjualan air mineral. Hingga rasa kekecewaan pun melingkupi hati seorang Dedi Mulyadi. Lalu apakah dengan memarahi seseorang di tempat umum itu merupakan hal yang etis untuk dikomsumsi oleh khalayak publik?

Menurut pendapat pribadi penulis, hal itu kurang etis. Karena dengan memarahi pria difabel dihadapan umum akan menimbulkan dampak negatif bagi pria tersebut, contohnya akan merasa dipermalukan dan merasa rendah diri. 

Menyalahkan seseorang sama dengan kesalahan yang mereka buat. Tentu saja, kesalahan adalah hal yang umum dan alami bagi semua orang. Tetapi kita perlu menegurnya dengan sopan dan pribadi. Teguran yang telah kita lakukan tidak menuntut orang lain untuk mengetahuinya.

Sudah tentu tugas kita untuk saling melindungi perasaan orang lain. Tentu saja, jika kita berada di posisi yang sama,  kita  tidak ingin  hal yang sama terjadi. Atau mungkin apa yang  kita anggap salah belum tentu  salah.

Oleh karena itu, tujuan menegur itu untuk mengubah sesuatu secara pribadi. Tidak hanya melindungi perasaan dan hati orang lain, tetapi juga menjaga diri  sendiri. Mungkin kitalah yang tidak mengerti alasannya. Jika  seperti ini, pihak penegurlah yang salah.

Menurut penulis, memang itulah langkah baiknya apabila ingin menegur atau memarahi seseorang. Tidak di tempat umum,  namun dapat berbicara empat mata di tempat yang sekiranya sepi sehingga tidak banyak orang mengetahuinya. Mungkin dengan cara inilah yang dapat dilakukan oleh seorang Dedi Mulyadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun