Seperti yang kita ketahui bahwa di negara kita memiliki lembaga legislatif salah satunya yaitu Dewan Perwakilan Rakyat atau yang akrap kita sebut DPR. Akhir-akhir ini salah seorang anggota DPR RI, Dedi Mulyadi menjadi sorotan masyarakat.
Hal ini dikarenakan aksi beliau yang memarahi seorang pria difabel di tepi jalan saat sedang berjualan. Aksi memarahi tersebut dilandasi lantaran pria difabel pernah mendapat bantuan uang darinya sebesar Rp1.500.000,00 untuk modal jualan buah. Namun alih-alih berjualan buah, pria tersebut kepergok masih berjualan air mineral. Hingga rasa kekecewaan pun melingkupi hati seorang Dedi Mulyadi. Lalu apakah dengan memarahi seseorang di tempat umum itu merupakan hal yang etis untuk dikomsumsi oleh khalayak publik?
Menurut pendapat pribadi penulis, hal itu kurang etis. Karena dengan memarahi pria difabel dihadapan umum akan menimbulkan dampak negatif bagi pria tersebut, contohnya akan merasa dipermalukan dan merasa rendah diri.
Menyalahkan seseorang sama dengan kesalahan yang mereka buat. Tentu saja, kesalahan adalah hal yang umum dan alami bagi semua orang. Tetapi kita perlu menegurnya dengan sopan dan pribadi. Teguran yang telah kita lakukan tidak menuntut orang lain untuk mengetahuinya.
Sudah tentu tugas kita untuk saling melindungi perasaan orang lain. Tentu saja, jika kita berada di posisi yang sama, kita tidak ingin hal yang sama terjadi. Atau mungkin apa yang kita anggap salah belum tentu salah.
Oleh karena itu, tujuan menegur itu untuk mengubah sesuatu secara pribadi. Tidak hanya melindungi perasaan dan hati orang lain, tetapi juga menjaga diri sendiri. Mungkin kitalah yang tidak mengerti alasannya. Jika seperti ini, pihak penegurlah yang salah.
Menurut penulis, memang itulah langkah baiknya apabila ingin menegur atau memarahi seseorang. Tidak di tempat umum, namun dapat berbicara empat mata di tempat yang sekiranya sepi sehingga tidak banyak orang mengetahuinya. Mungkin dengan cara inilah yang dapat dilakukan oleh seorang Dedi Mulyadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H