Kehamilan adalah suatu proses alami dalam kehidupan terjadinya pembuahan sel telur oleh sel sperma di masa ovulasi yang berproses menjadi janin dan selama kehamilan ibu harus diberikan perawatan yang penting serta intervensi yang tepat. Beberapa faktor seperti perubahan fisiologis, hormonal, fisik dan perilaku umumnya dapat mempengaruhi wanita pada kehamilan trimester III yang dapat menyebabkan munculnya beberapa keluhan pada kenyamanan ibu hamil.Â
Untuk mengatasi keluhan-keluhan tersebut, banyak ibu hamil yang melakukan terapi dengan pijat hamil karena pijat hamil memiliki efek yang positif pada kenyamanan ibu. Namun, di sisi lain ada beberapa kasus tentang dampak berbahaya karena pijat hamil, serta beberapa dokter juga tidak menyarankan bahkan melarang pijat hamil ini karena dikhawatirkan bila dilakukan pemijatan pada area yang sembarangan dan prosedurnya kurang tepat malah akan menyebabkan dampak yang berbahaya, mulai dari kecacatan bentuk fisik bayi sampai akibat yang paling berbahaya adalah kematian pada bayi atau keguguran.
Pada kehamilan, terdapat suatu kondisi yang bisa dibilang sangat rentan. Pada fase ini, segala bentuk gangguan akan memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada bayi. Apabila dilakukan sesuatu pada perut ibu hamil, maka akan memimbulkan kecacatan pada bayi. Maka dari itu, pemijatan pada ibu hamil terutama pada bagian perut tidak disarankan dalam dunia kesehatan. Pemijatan pada ibu hamil juga bisa menimbulkan kondisi yang lebih parah yakni keguguran. Tekanan dari luar yang terlalu keras akan mempengaruhi kondisi janin. Kondisi ini mengarah ke bentuk janin yang bisa menimbulkan pendarahan. Saat kondisi terlalu parah, maka janin tersebut tidak bisa bertahan hidup. Pada akhirnya, ibu tersebut akan mengalami keguguran.
Tindakan pemijatan pada ibu hamil tidak sepenuhnya berdampak buruk pada ibu hamil. Bagian tubuh yang paling rentan pada ibu adalah sekitar perut. Apabila dilakukan di bagian tubuh yang lain akan melancarkan peredaran darah. Namun, diperlukan konsultasi dengan dokter terkait pemijatan tersebut supaya pijat dapat berjalan tanpa melukai ibu. Beberapa dampak positif yang diberikan yaitu mengurangi kecemasan, stres, dan rasa nyeri pada ibu hamil. Hal ini dikarenakan munculnya hormon-hormon yang memberikan efek tersebut bagi tubuh.
Sebelum melakukan pijat, ibu hamil sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter agar tidak berisiko. Risiko kehamilan seperti persalinan prematur dan BBLR serta mengurangi kejadian depresi post partum. Sebaiknya ibu hamil menghindari pijatan di bagian perut karena akan menimbulkan dampak yang fatal bagi janin. Namun, dapat melakukan pijatan ketika usia kandungan memasuki trimester kedua. Tenaga kesehatan juga harus lebih tanggap dalam menghadapi kasus ibni karena berpengaruh ke angka kematian bayi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H