Klinik hewan kesayangan bukan hanya sebuah tempat untuk merawat dan menyembuhkan hewan, tetapi juga menjadi ruang untuk menumbuhkan hubungan saling percaya antara dokter hewan dengan pemilik. Dokter hewan memiliki peran penting dalam mendukung komunikasi yang berfungsi untuk meningkatkan kepuasan pasien dan pemilik terhadap layanan Kesehatan yang diberikan.
Komunikasi terapeutik
Komunikasi teraputik merupakan salah satu teknik komunikasi ditujukan untuk melakukan terapi. Komunikasi ini dirancang untuk mempererat hubungan antara dokter hewan, pasien, dan pemilik hewan agar dapat beradaptasi dengan stress pada pasien, gangguan kecemasan pada pemilik, sehingga seluruh elemen yang terlibat merasa nyaman dan memudahkan dokter untuk melakukan diagnosis dan mempercepat proses penyembuhan pasien. Pada Klinik hewan Twins Banyuwangi, saya mendapatkan sebuah contoh komunikasi teraputik yang diterapkan secara efektif oleh dokter dan asisten. Contohnya, seorang dokter hewan yang sebelum dan sesudah pemeriksaan memberikan waktu kepada pemilik bahwa hewan peliharaan mereka akan baik-baik saja. Dokter hewan menjelaskan dengan tenang dan asisten mengajak hewan peliharaan untuk bermain. Interaksi ini tidak hanya memberikan informasi penting dengan satu arah, tetapi juga merupakan komunikasi yang efektif untuk menumbuhkan kepercayaan.
Komunikasi verbal
Selain komunikasi teraputik, di Klinik Hewan Twins Banyuwangi saya juga mengamati beberapa interaksi antara dokter, asisten, dengan pemilik hewan yang menerapkan komunikasi verbal dan non-verbal. Saat menunggu di ruang tunggu, saya mengamati interaksi antara asisten dan pemilik hewan peliharaan. Komunikasi verbal berupa penjelasan prosedur, memberi nomor antrean, dan memberikan petunjuk kepada pemilik hewan peliharaan. Sebagai contoh, seorang asisten membantu pemilik hewan dalam menjelaskan bagaimana persiapan yang dilakukan saat akan dilakukan vaksinasi. Asisten dokter menggunakan Bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh pemilik hewan peliharaan. Instruksi yang diberikan oleh asisten dokter membuat hewan peliharaan tetap tenang dan memudahkan pemilik  dalam menerima penjelasan yang diberikan.
Komunikasi non-verbal
Komunikasi non-verbal menjadi salah satu jenis komunikasi yang paling menonjol di area klinik. Beberapa staff dari petshop maupun klinik yang menggunakan isyarat tubuh non-verbal, seperti senyuman, anggukan, dan posisi tubuh yang membuat rileks pemilik hewan yang cemas. Misalnya, asisten yang dengan hati-hati mendekati hewan dengan cara membungkuk dan mengurukan tangan untuk memberikan sentuhan lembut. Sotuasi di dalam ruang praktik pun dilakukan berbagai Tindakan non-verbal yang membantu menenangkan hewan peliharaan dan pemiliknya. Pemilik hewan juga sering kali menggunakan isyarat non-verbal dalam menyampaikan kekhawatiran mereka terhadap hewan peliharaannya. Sering kali pemilik memeluk hewan peliharaan mereka selagi menunggu antrean. Menyadari hal ini, asisten biasanya meberikan jeminan verbal dengan isyarat non-verbal empatik seperti meletakkan tangan di meja dan mempertahankan kontak mata dengan hewan peliharaan.
Kesimpulan
Kunjungan ke klinik hewan Twins Banyuwangi merupakan kesempatan yang sangat berharga untuk mengamati proses komunikasi di klinik hewan yang ternyata sangat beragam. Komunikasi memainkan peran penting dalam dunia kesehatan hewan. Pendekatan yang empati dan profesional tidak hanya membantu dalam memberikan perawatan terbaik, tetapi juga membangun hubungan yang saling percaya antara dokter, pemilik, dan hewan. Klinik hewan yang memprioritaskan komunikasi seperti ini tidak hanya meningkatkan kualitas layanan, tetapi juga memberikan pengalaman positif bagi semua pihak yang terlibat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H