Mohon tunggu...
Alya Maulinda Khuludiya
Alya Maulinda Khuludiya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kucing Ternyata Bisa Depresi? Kok Bisa?

5 Januari 2025   06:00 Diperbarui: 5 Januari 2025   16:02 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dibalik fakta bahwa kucing adalah hewan yang sering kali dianggap paling tenang, mandiri, dan terlihat chill ternyata kucing juga bisa depresi sama seperti manusia, lho.

Tahukah kalian bahwa kucing juga bisa depresi? Sama seperti manusia, ternyata kucing juga memiliki emosi yang kompleks. Waduh, kucing punya emosi? Yapp. Salah satu penyebab depresinya kucing adalah kurangnya kasih sayang dari sang pemilik.

Nah sekarang kalian tahu ngga sih apa itu depresi pada kucing? Jadi depresi pada kucing adalah kondisi di mana kucing menunjukkan penurunan aktivitas, perubahan perilaku, dan gejala lain yang mengindikasikan gangguan emosional. Meski kucing tidak mengungkapkan depresinya secara langsung, tapi kucing menunjukkan tanda-tanda depresi melalui perilaku mereka.

Lalu apa saja sih penyebab dari depresi pada kucing? Sebenarnya ada banyak faktor, tetapi beberapa diantara-Nya adalah pindah ke rumah baru, perubahan rutinitas yang drastis, perubahan Kesehatan fisik kucing, bosan, dan kehilangan anggota keluarga.

Mendeteksi perubahan perilaku kucing lebih dini akan memberikan peluang untuk Kembali normal sesegera mungkin. Berikut adalah tanda-tanda kucing yang mengalami depresi, menggaruk secara berlebihan, perubahan nafsu makan yang drastis, lebih banyak atau sedikit mengeluarkan suara tergantung pada kebiasaan, posisi tubuh seperti telinga yang ditarik ke belakang, dan yang terakhir peningkatan agresivitas kucing.

Lalu bagaimana cara agar kucing Bahagia? Ada banyak cara untuk membuat kucing Bahagia, diantara-Nya yakni, memberikan banyak waktu bermain, memberikan banyak ruang aman, lakukan stimulasi mental dan fisik, pertahankan rutinitas, dan yang terakhir  cek Kesehatan kucing secara berkala ke dokter hewan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun