[Yakin? Udah Beneran 'Healing'?]
Istilah 'healing' saat ini banyak digunakan oleh pengguna media sosial. Kata healing seringkali dihubungkan dengan kegiatan yang menyenangkan seperti liburan, makan enak, shopping, jalan-jalan dan hepi-hepi lainnya.
Sebenarnya, apa makna healing itu??? Apa memang benar melakukan hal-hal yang menyenangkan itu adalah healing?
Eittts pada kenyataannya, proses 'healing' belum tentu selalu menyenangkan dan bergerak lurus. Mungkin saja di satu momen kamu merasa semua sudah kelar, tetapi bisa juga ada momen breakdown lagi, dan hal itu wajar.
Bisa jadi, ada proses yang nggak nyaman (banyak malah) dalam menyembuhkan 'luka' tersebut, tetapi memang harus dihadapi. Kalo nggak dihadapi, ya nggak akan selesai-selesai. Beragam cara untuk 'healing' bahkan lebih banyak menguras emosi dan energi dibandingkan materi (walau ttp butuh juga), seperti latihan pernapasan, jurnaling, curhat ke teman, hingga melakukan konseling ke para ahli.
Pada dasarnya, proses healing akan mendekatkan kita dengan kenyataan, bukan menjauhkannya.
Healing tidak membawa kita lari dan kenyataan justru malah mendekatkannya.
Terus, kalau liburan, makan enak, 'self care' gitu apakah nggak termasuk healing?
Ya bisa aja perilaku tersebut menjadi bagian dari proses healing-nya seseorang, tergantung dari seberapa solutifnya tindakan tersebut terhadap masalah yang mereka alami.
Secara umum tindakan di atas lebih cocok disebut sebagai aktivitas 'Refreshing' karena mayoritas bukan merupakan aktivitas yang bersifat menyelesaikan masalah.
Jangan salah penyegaran diri itu juga diperlukan! Walau efeknya sementara dan nggak benar-benar beresin masalah tertentu, baik fisik maupun mental, agar dapat menghadapi masalah (dan mungkin bantu proses healing benerannya)
*asal tidak berlebihan apalagi mendatangkan masalah baru, hehe