Kalibanteng Kidul, Kota Semarang (13/08/2022) - Berbagai masalah kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan obat masih ditemui di masyarakat. Berbagai permasalahan terkait obat dapat dikarenakan masyarakat kurang paham tentang penggunaan dan penanganan obat dengan benar. Salah satu cara pengelolaan obat yang baik dan benar adalah dengan menerapkan program DAGUSIBU (DApatkan, GUnakan, SImpan, BUang). Terlebih, di masa pandemi COVID-19 ini, banyak masyarakat yang melakukan upaya pengobatan mandiri (swamedikasi).Â
Tingginya upaya pengobatan mandiri atau swamedikasi oleh masyarakat dapat menimbulkan risiko kesalahan penggunaan obat dan terapi tidak rasional apabila tidak dibekali pengetahuan  yang memadai. Sebesar 40,6 % upaya swamedikasi yang dilakukan  masyarakat teridentifikasi tidak rasional. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 terdapat 44,14% masyarakat Indonesia yang berupaya melakukan pengobatan sendiri dan  35,2% rumah tangga dari 294.959 rumah tangga  di  Indonesia menyimpan obat untuk swamedikasi.
Melihat permasalahan di atas, Alyalifah (21), salah satu mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2021/2022 yang ditempatkan di Kelurahan Kalibanteng Kidul, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, bergerak untuk menanggulangi permasalahan rasionalitas obat di kalangan masyarakat. Berlokasi di wilayah Kelurahan Kalibanteng Kidul (15/07/2022) ia membuat leaflet menarik yang dicetak kemudian dibagikan kepada Warga Kelurahan Kalibanteng Kidul.
(16/07/2022), mahasiswa Farmasi tersebut menemui warga untuk membagikan leaflet bertema DAGUSIBU sebagai upaya peningkatan rasionalitas penggunaan obat oleh masyarakat. Tidak hanya itu, leaflet tersebut juga diletakkan di meja-meja POSYANDU.
Mendapat tanggapan positif dari warga, mahasiswi tersebut sukses mengedukasi warga tentang rasionalitas penggunaan obat serta penggunaan obat yang baik dan benar sesuai dengan DAGUSIBU. Konon katanya, leaflet tersebut berisi definisi dari DAGUSIBU, informasi sarana kefarmasian untuk mendapatkan obat, golongan obat, serta tata cara penggunaan, penyimpanan, dan pembuangan obat yang baik dan benar.
Penulis: Alyalifah Balqis Setiawan
DPL : Dr. Drs. Suroto, M. Kes
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H