Pandemi COVID-19 telah menyebabkan gejolak yang signifikan pada perekonomian dunia, tak terkecuali Indonesia. Salah satu aspek yang paling terdampak adalah neraca pembayaran, sebuah catatan sistematis dari semua transaksi ekonomi antara suatu negara dengan negara lain. Di Indonesia, keseimbangan neraca pembayaran menjadi pilar penting dalam menjaga stabilitas sosial ekonomi.
Neraca pembayaran adalah suatu catatan sistematis mengenai transaksi ekonomi yang dilakukan penduduk (residen) suatu negara dengan penduduk negara lainnya (nonresiden) dalam jangka waktu tertentu. Neraca ini terdiri dari dua sisi utama, yakni neraca transaksi berjalan dan neraca transaksi modal dan finansial. Keseimbangan dalam neraca pembayaran adalah indikator penting dalam menilai stabilitas ekonomi suatu negara. Ketika neraca pembayaran mengalami ketidakseimbangan, hal ini dapat berdampak pada perekonomian negara, termasuk pengaruh terhadap nilai tukar, inflasi, serta daya beli masyarakat.
Di Indonesia, keseimbangan neraca pembayaran tidak hanya memiliki dampak terhadap sektor ekonomi, tetapi juga menjadi pilar penting dalam menjaga stabilitas sosial-ekonomi. Keberhasilan menjaga keseimbangan ini dapat mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat dan mendukung upaya pembangunan berkelanjutan. Keseimbangan neraca pembayaran berperan penting dalam menjaga kestabilan nilai tukar rupiah. Ketika neraca pembayaran Indonesia mengalami surplus, cadangan devisa meningkat, yang dapat memperkuat posisi rupiah. Sebaliknya, jika terjadi defisit, pemerintah dan Bank Indonesia harus mengambil langkah-langkah tertentu untuk menstabilkan ekonomi, seperti melalui kebijakan moneter atau stimulus fiskal.
Pandemi COVID-19 yang terjadi pada tahun 2020 telah memberikan pukulan keras terhadap perekonomian global, termasuk Indonesia, dengan dampak besar pada neraca pembayaran. Neraca pembayaran Indonesia mengalami tekanan yang cukup besar, terutama dalam komponen transaksi berjalan. Neraca pembayaran Indonesia terdiri dari transaksi berjalan dan transaksi modal dan finansial, yang memengaruhi stabilitas ekonomi dan sosial. Keseimbangan neraca pembayaran berperan penting dalam menjaga kestabilan nilai tukar rupiah dan cadangan devisa.
Pandemi menyebabkan penurunan permintaan global, yang mengurangi ekspor dan sektor pariwisata, sementara ketidakpastian ekonomi meningkatkan arus keluar modal asing. Meskipun begitu, Indonesia masih mampu mencatatkan surplus kecil pada neraca pembayaran tahun 2020 berkat penurunan impor dan pengurangan pengeluaran di sektor pariwisata.
Keseimbangan neraca pembayaran berkontribusi pada stabilitas sosial-ekonomi dengan menjaga daya beli masyarakat dan menarik investasi asing. Ketidakseimbangan neraca pembayaran dapat menyebabkan inflasi, pengangguran, dan kesulitan menarik investasi asing untuk pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, peran pemerintah dalam menjaga keseimbangan melalui kebijakan fiskal dan moneter sangat krusial.
Keseimbangan neraca pembayaran memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas sosial-ekonomi Indonesia. Dampak pandemi COVID-19 menunjukkan bagaimana ketidakseimbangan neraca pembayaran dapat mempengaruhi perekonomian negara, namun juga menyoroti pentingnya kebijakan yang tepat untuk mempertahankan kestabilan tersebut. Sebagai pilar sosial-ekonomi, keseimbangan neraca pembayaran tidak hanya mempengaruhi sektor ekonomi, tetapi juga kehidupan sosial masyarakat. Oleh sebab itu, upaya untuk menjaga keseimbangan neraca pembayaran adalah bagian dari strategi pembangunan berkelanjutan yang mendukung kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Penulis:
Alya Khoirunnisa - Program Studi Akuntansi, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran"Yogyakarta.
Referensi
Andranti, Serli dkk. (2022). Analisis Neraca Pembayaran di Indonesia Era Covid-19. https://ijsr.internationaljournallabs.com/index.php/ijsr/article/view/113/141. Diakses pada 12 Desember 2024.