Mohon tunggu...
Alya Karina
Alya Karina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya sangat mencintai belajar ilmu antropologi, saya sangat suka membahas tentang film, buku, animasi, dan cerita bergambar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Budaya Menonton Film G30S PKI setiap 30 September Harus Diubah

7 Januari 2025   20:10 Diperbarui: 7 Januari 2025   20:06 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tanggal 30 September menjadi hari paling diperingati oleh masyarakat Indonesia sebab terjadi peristiwa bersejarah yang cukup mengguncang negara ini, yakni peristiwa G3OS 1965 yang menewaskan 7 perwira TNI AD dan memunculkan berbagai kontroversi hingga saat ini. Pada tanggal tersebut biasanya beberapa oknum pendidik menghimbau para murid untuk menonton film 'Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI' dan membuat resensinya, padahal ini bukan lagi zaman Orde Baru. 

Saat saya melakukan wawancara pada 13/11/2024 dengan salah satu pelajar ia mengatakan "Aku sih dulu disuruh nonton bareng gitu sekelas, terus disuruh buat rangkumannya". Mungkin oknum yang menghimbau juga tidak menyadari di mana letak salahnya sebab ia merasa hal tersebut biasa dilakukannya pada era Orde Baru.

Film G30S PKI tidak seharusnya dijadikan tontonan bersama lagi pada saat peringatan tanggal 30 September. Sudah banyak bukti bahwa film tersebut memuat adegan-adegan palsu yang dilebih-lebihkan, lagi pula menayangkan film dengan banyak adegan pembunuhan di lingkungan pendidikan tidaklah etis dan tidak sesuai umur penonton.

Dibanding menghimbau  untuk menonton film berdurasi 4 jam lebih itu, lebih baik para siswa diajak untuk menelusuri apa yang sebenarnya terjadi pada peristiwa G30S 1965, atau diajak melihat sisi lain dari peristiwa tersebut yang sekarang sudah banyak tersebar di internet. Salah satu film yang dapat dijadikan rujukan adalah film 'Senyap' karya Joshua Oppenheimer.

Mari akhiri "budaya" ini untuk membentuk mutu pendidikan yang lebih baik dan membuka wawasan sejarah para pelajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun