Ganjar kemudian menawarkan tiga gagasannya untuk menjadikan Indonesia menjadi negara maju dengan cepat. Hal yang pertama akan dilakukan Ganjar adalah melipatgandakan pendapatan negara.
Tahun 2024, APBN di Indonesia tercatat hanya 3.200 san triliun. Ganjar mengatakan, jumlah itu masih sangat kecil. Dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia di Indonesia, APBN bisa dilipatgandakan sampai 6.400 triliun. Bahkan mungkin bisa lebih.
Caranya bagaimana? Ganjar dengan rinci menjelaskan. Pertama optimalisasi hibah luar negeri. Menurut Ganjar, masih banyak program hibah dari negara-negara besar di luar sana yang belum dikelola dengan baik di Indonesia.
Kedua adalah digitalisasi pemerintahan. Menurutnya, layanan pemerintah harus serba digital agar lebih cepat, akurat dan informatif. Tidak boleh lagi ada rakyat yang kesusahan mengurus perizinan karena layanan yang berbelit.
Ketiga, ini yang paling penting menurut saya. Ganjar menitikberatkan pada pemberantasan korupsi untuk menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat. Kualitas ASN dan lembaga-lembaga pemerintah harus ditingkatkan. Pemerintahan harus lebih transparan dan meritokratis. Tidak boleh lagi ada pejabat yang main mata. BPK dan KPK diperkuat, sebagai lembaga pengawasan dan pemberantasan korupsi di Indonesia.
Kalau tiga pondasi itu sudah kuat, maka strategi percepatan lain bisa berjalan dengan baik. Yakni membangun SDM yang produktif, stabilisasi harga bahan pokok, menghapus kemiskinan, memperkuat jaring pengaman sosial, melanjutkan program hilirasi menjadi pabrik dunia, mempercepat pembangunan infrastruktur dan mengembalikan alam Indonesia.
Gagasan Ganjar itu menurut saya bukan hanya janji politik. Ia juga bukan hanya angan-angan kosong. Karena sejatinya, Ganjar sudah berhasil melakukannya.
Selama memimpin Jateng dua periode, Ganjar mempraktikkan tiga gagasan besar itu. Soal peningkatan anggaran misalnya, kecerdikan Ganjar mampu meningkatkan APBD Jateng dari hanya Rp12 triliun pada 2013 menjadi Rp83,78 triliun di 2023. Tak hanya meningkatkan APBD, Ganjar juga membuat masyarakat Jateng lebih sejahtera dengan optimalisasi anggaran non APBD. Seperti Baznas, CSR dan Filantrop.
Soal digitalisasi pemerintahan, Ganjar tak perlu ditanyakan lagi. Hampir semua lini pemerintahan di Jateng, dibuat digital oleh Ganjar. Mulai perencanaan, penganggaran, budgeting, sampai pengawasan semua transparan. Pelayanan warga juga serba digital. Bayar pajak, online. Ngurus KTP atau KK, online. Mau menyampaikan keluhan, juga online. Kanal-kanal aduan digital dibuat sebanyak-banyaknya. Membuat masyarakat seolah menjadi Tuan di negerinya sendiri.
Dan soal pemberantasan korupsi, saya boleh katakan Ganjar juaranya. Reformasi birokrasi ia lakukan besar-besaran. Segala macam pungli, korupsi dan nepotisme dibabat habis-habisan. Jateng berhasil jadi percontohan nasional. Tak terhitung lagi penghargaan dari KPK untuk Ganjar yang telah membawa Jateng menjadi provinsi paling berintegritas.
Sepertinya keberhasilan Ganjar di Jateng akan dibawanya ke tingkat nasional. Melihat keberhasilannya di Jateng, saya tidak sabar menanti aksi ganjar ketika ia dilantik jadi presiden nanti. Meski lebih kompleks, lebih rumit dan lebih sulit, tapi saya kok yakin Ganjar mampu menerapkan ide dan gagasannya itu.