Mohon tunggu...
Alya Hananti
Alya Hananti Mohon Tunggu... -

seorang plegmatis berpola pikir a la topi merah campur topi hijau rasa topi kuning. actually, i'm not good at describing myself. read my writings and maybe you'll know me more.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

being exist is not (really) everything

20 Juni 2010   05:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:25 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

hello! kamu yang masih duduk di bangku SMA pasti langsung ngeh sama topik yang ini: being exist and popular in your school. what's so important about being exist, girls?

sebelum aku pengen ngungkapin pemikiran aku dulu, aku pengen nyoba buat ngejelasin eksis itu apa dulu yaa. eksis di sini berarti kamu dikenal di seluruh penjuru sekolah, dari mulai freshmen, tukang parkir sekolah, sampai kepala sekolah. bukan cuma kenal nama doang tentunya, tapi mereka semua ini kenal kamu karena prestasi kamu, karena bakat kamu yang sangat mengundang wow, sikap kamu yang supel dan ramah banget, atau hanya karena kamu anak organisasi penting di sekolah, such as OSIS atau ekskul populer lainnya.

buat remaja kayak kita, kita sangat butuh pengakuan diri dari lingkungan di sekitar lagi. apalagi kita lagi ada di masa pencarian jati diri. diakuin sebagai anak yang eksis di sekolah pasti bakal ningkatin kepercayaan diri kita dan kenyamanan kita terhadap diri sendiri. but how to be like that? i pity some of my friends who were trying to be exist by being someone they do not like.

dari praktek lapangan yang aku liat sendiri di sekolah sih, orang-orang biasanya bisa mengenal kamu gara-gara kamu sering nongkrong di sekolah udah gitu kamu tergabung di ekskul populer kayak keamanan, band, basket, atau yang lain-lain. tapi masa sih demi ngedapetin pengakuan tentang jati diri kamu , kamu rela ikut penggemblengan ekskul keamanan yang nguras tenaga fisik dan waktu banget padahal orang tua kamu udah jarang ketemu kamu gara-gara pulangnya sore terus? masa sih supaya nama kamu diinget sama temen-temen seangkatan kamu ikut-ikutan latihan kepemimpinan siswa di sekolah cuma buat dapet modal eksis? hey guys, wake up! kalau kamu ngelakuin sesuatu dengan niat yang ngga bener, otomatis hasilnya ngga akan maksimal kan?

kalau ternyata nilai kamu turun semua gara-gara kamu ikut latihan kepemimpinan supaya eksis dan akhirnya kamu hampir ngga naik kelas, does your existence worth it? kalau akhirnya kamu kehilangan your besties yang kamu anggep geek cuma supaya kamu bisa temenan sama anak band, does your existence worth it? i'd prefer being myself than being somebody else and hurt people around who love me.

pengakuan atas diri kamu di sekolah ngga harus didapet dengan cara jadi siswa populer loh. kamu bisa aja tetep jadi anak pecinta sastra lama a la tulisan Pramoedya Ananta Toer tapi nama kamu tetep diinget sama temen-temen seangkatan sampai kalian ketemuan lagi pas reunian 20 tahun yang akan datang. kamu bisa juga tetep jadi anak pramuka teladan dan tetep dapet respek dari temen-temen di sekolah kamu karena kamu ngga cuma jago baris-berbaris, tapi juga ngga mahal senyum and a really helpful person. orang-orang sekolah tentunya bakal lebih sayang sama kamu yang seperti ini daripada kamu jadi anak cheers but you have a fake attitude.

tapi ini bukan berarti menurut aku ekskul kayak cheerleaders atau band gitu ngga penting. kalau kamu pengen jadi eksis dengan cara jadi anak cheerleader, it's okay as long as you love cheerleading. but just remember friends that being exist or popular is not really everything. the most important thing we can't lose in our youth is the love that we get from people around us. and how to get that? by being yourself and caring the other :)

enjoy your youth, friends!

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun