Kegiatan podcast hari ini Yakni kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa PMM3 inbound Universitas Samudra kelompok Mangrove, merupakan salah satu dari kegiatan modul nusantara. Narasumber dari kegiatan ini Pak Amrizal yaitu pemilik usaha Terasi Awaina di Kota Langsa. (Minggu, 10 Desember
Kegiatan podcast yang dilaksanakan pada hari Minggu, 10 Desember 2023 ini bertempat di Usaha Dagang Pembuatan Terasi Langsa, Gampong Simpang Lhee. Kegiatan tersebut Dibawakan oleh kedua teman kami, yakni Amanda Claudia Putri dan Nisuwarti sebagai moderator. Kegiatan tersebut diawali dengan perkenalan dari pembuatan terasi dan sambutan dari Dosen Modul Nusantara yakni, Arisna Fauzia, S.T., M.T.
Dalam kegiatan podcast ini, Pak Amrizal menceritakan awal mulanya usaha dagang terasi di Kota Langsa. Usaha Terasi Awaina ini didirikan oleh Alm. Benseh pada tahun 1950-an, lalu usaha ini dilanjutkan oleh sang anak. Kemudian usaha Terasi Awaina diteruskan oleh sang cucu pada tahun 2021.
Usaha yang kini dijalankan oleh generasi ketiga itu merupakan salah satu usaha terasi yang pertama kali ada di Kota Langsa, sesuai dengan brand yang diusungnya, Awaina yang dalam bahasa Indonesia berarti yang Pertama Ada.
"Usaha yang pada awalnya dulu hanya dikerjakan oleh anggota keluarga, kini sudah menampung 7 orang tenaga kerja yang mampu memproduksi terasi 1-2 ton dalam satu bulan," ucap sang pemilik.
Produk Terasi Awaina terdiri dari dua jenis, terasi dalam bentuk tabur dan terasi dalam bentuk yang sudah dibakar.
Untuk varian tabur, merupakan inovasi dari terasi original yang melewati penyangraian dan dihaluskan sehingga bisa langsung ditabur pada makanan baik untuk olahan sambal dan juga dijadikan sebagai penyedap makanan yang aman dikonsumsi. Kemasannya dalam botol praktis dengan berbagai ukuran baik untuk rumah tangga maupun dijadikan oleh-oleh.
Sementara varian bakar, terasi ini dibuat dari udang sabu, diproses menggunakan
teknik semi modern, tanpa bahan pengawet dan tidak meninggalkan bau menyengat di tangan dan menghadirkan cita rasa yang khas.
"Varian ini paling diminati oleh karena sudah melewati proses pembakaran sehingga bisa diolah dan tahan lama," katanya.
Dalam memasarkan produknya tidak hanya berjualan di Kota Langsa saja, tetapi juga memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook dan WhatsApp untuk menjual terasi miliknya.