Mohon tunggu...
Alya fahrialanwar
Alya fahrialanwar Mohon Tunggu... Guru - IAIN JEMBER

ALYA FAHRIAL ANWAR 18 SEPTEMBER 2001 IAIN JEMBER

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Eksistensialisme

8 Juni 2020   20:58 Diperbarui: 8 Juni 2020   21:05 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

A. Pengertian

Eksistensialisme menurut etimologi berasal dari kata "eks" yang berarti di luar, "sistensi" yang berdiri atau menempatkan dan "isme" yang berarti paham atau ajaran. 

Eksistensialisme didefinisikan sebagai usaha untuk memfilsafatkan sesuatu dari sudut pandang pelakunya, dibandingkan cara tradisional, yaitu dari sudut penelitinya. Pada hakikatnya adalah aliran filsafat yang bertujuan mengembalikan keberadaan umat manusia sesuai dengan keadaan hidup asasi yang dimiliki dan dihadapinya. 

Pendidikan dan eksistensialisme bersinggungan satu sama lain dalam masalah-masalah yang sama, yakni manusia. Dalam hubunganya dengan pendidikan, filsafat eksistensialisme dapat ditinjau dari berbagai implikasinya, yaitu terhadap 1) tujuan pendidikan, 2) pendidikan dan sekolah,3) peranan pendidik/guru, 4) tugas anak didik, 5) kurikulum, dan 6) materi pembelajaran

B. Pemikiran tokoh

1. Soren Aabye Kierkegaard

Inti pemikiran Kierkegaard adalah eksistensi manusia bukanlah sesuatu yang statis tetapu senantiasa menjadi, manusia selalu bergerak dari kemungkinan menuju suatu kenyataan, dari cita-cita menuju kenyataan hidup saat ini. Jadi, ditekankan harus ada keberanian dari manusia untuk mewujudkan apa yang ia cita-citakan atau apa yang ia anggap kemungkinan.

2. Friedrich Nietzsche

Menurutnya manusia yang bereksistensi adalah manusia yang mempunyai keinginan untuk berkuasa (will to power), dan untuk berkuasa manusia harus menjadi manusia super (ubermensch) yang mempunyaiental majikan bukan mental budak. Dan kemampuan ini hanya dapat dicapai dengan penderitaan karena dengan menderita orang akan berfikir lebih aktif dan akan menemukan dirinya sendiri

3. Martin Heidegger

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun