Mohon tunggu...
Alya Azzahraa Jashilka Z
Alya Azzahraa Jashilka Z Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Student of Muhammadiyah Jakarta University, Faculty of Social and Political Sciences, Public Administrasion Study Program.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mempertahankan Identitas Nasional Melalui Tradisi Keraton Surakarta

2 Januari 2023   01:25 Diperbarui: 2 Januari 2023   01:27 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keraton Surakarta atau Keraton Surakarta Hadiningrat merupakan Istana resmi Kesunanan Surakarta Hadiningrat yang terletak di Surakarta. Keraton ini di dirikan oleh Sri Susuhunan Pakubuwana II pada ttahun 1744 sebagai pengganti Keraton Kartasura pada tahun  1773. Keraton Surakarta terdapat Museum yang terletak di  Kelurahan Baluwati, Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta. Museum Keraton Surakarta terdapat 13 ruang, di dalam Museum Keraton Surakarta menyimpan berbagai hal mengenai sejarah, seni, budaya Surakarta.

Kebudayaan merupakan salah satu unsur Identitas Nasional. Identitas Nasional ini dapat terbentuk melalui penafsiran dan juga memahami lingkungan hidup yang dihadapi sebagai pendoman bentuk kelakuan sehari-hari nya, sehingga terbentuk Tradisi yang dapat diterima dalam kehidupan leluhur terdahulu. Kebudayaan di Indonesia memilki cita rasa yang tinggi dan dapat di terima oleh masyarakat luas.

Selain itu, banyak sekali Tradisi di Keraton Surakarta yang masih dipertahankan sampai sat ini. Tradisi yang dijalankan di keraton surakrta termasuk dalam warisan tak benda, diantaranya:

  • Tradisi Adang Tahun Dal Keraton Kasunanan Surakarta.
  • Tari Bedhaya Ketawang.
  • Tradisi Sekaten.
  • Tradisi Sadranan.
  • Tradisi Grebeg Sudiro.
  • Tradisi Kirab Malam 1 Sura.

Tradisi ini bukan sekedar adat yang di wariskan oleh leluhur, melaikan pada masing-masing tradisi memiliki filosofi nya tersendiri. Seperti Tradisi Tari Bedhaya Ketawang, walaupun Tari Bedhaya Ketawang ini menyimpan banyak misteri. Teryata tarian ini menggambarkan kisah percintaan Panembahan Sanapati dengan Ratu Kencana Hadirasi atau Ratu Pantai Selatan yang terdapat tiga bait cerita dalam gerakan tarian tersebut. Tari Bedhaya Ketawang ini hanya ditampilkan sewkali dalam setahun pada peringatan naik tahta sang raja.

Adat Istiadat dan juga Sejarah adalah dua hal penting yang harus dipahami secara terus menerus, tidak hanya untuk tempat pembelajaran melaikan untuk mempertahankan jati diri Identitas Bangsa.

Kekayaan Budaya yang kita miliki saat ini merupakan perjalanan dan perjuangan masyarakat dalam bentuk berbagai hal, tidak hanya tradisi yang ada di Keraton Surakarta. Melaikan Tradisi yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal kita, merupakan Tradisi yang harus di pertahankan sebagai ciri khas dalam Identitas Nasional.

Jangan sampai perjalanan dan perjuangan masyarakat terdahulu pudar, hanya karena tergerus oleh teknologi dan Gadget yang menjadi kebiasaan pada masa kini. Media massa yang selalu menyoroti sensasi adalah ancaman bagi generasi saat ini, selalu menganggap cerita turun-menurun adalah hal yang membosankan merupakan salah satu faktor tergerus nya Budaya. Namun Media massa dan Gadget dapat menjadi media promosi dalam memperkenalkan keragaman suku bangsa dan budaya yang menjadi Identitas Nasional, dengan cara ini kita dapat mempertahankan dan juga memberitahu masyarakat luas mengenai Identitas Nasional yang kita miliki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun