Kepada Saudara yang pernah atau sedang melakukan perundungan, Â
Saya menulis surat ini bukan untuk menghakimi, melainkan untuk mengajak Anda merenungkan dampak dari perbuatan yang mungkin dianggap sepele, tetapi memiliki konsekuensi yang sangat besar. Â
Apakah Anda pernah memikirkan bagaimana perasaan seseorang yang menjadi korban dari ucapan atau tindakan Anda? Apakah Anda tahu luka yang Anda tinggalkan di hati mereka mungkin tidak akan sembuh dalam waktu dekat, bahkan mungkin seumur hidup? Â
Perundungan bukan hanya sekadar lelucon atau candaan. Kata-kata tajam yang Anda ucapkan, sikap merendahkan yang Anda tunjukkan, atau perlakuan tidak adil yang Anda lakukan, semuanya dapat menghancurkan rasa percaya diri, harga diri, dan kebahagiaan seseorang. Tidak jarang, korban perundungan merasa sendirian, terisolasi, bahkan kehilangan harapan. Â
Mungkin Anda berpikir bahwa apa yang Anda lakukan hanyalah bagian dari "bercanda" atau "mengikuti arus." Tetapi apakah Anda sadar bahwa tindakan tersebut mencerminkan sesuatu yang lebih dalam? Perundungan sering kali berasal dari ketidakmampuan untuk mengelola emosi, kebutuhan untuk merasa superior, atau tekanan dari lingkungan sosial. Â
Namun, Anda selalu punya pilihan. Anda bisa berhenti. Anda bisa meminta maaf. Anda bisa belajar untuk menghargai orang lain tanpa harus menjatuhkan mereka. Â
Perubahan itu dimulai dari pengakuan bahwa perundungan adalah salah. Tidak ada kata terlambat untuk berubah. Meminta maaf kepada korban mungkin tidak akan menghapus luka yang telah Anda buat, tetapi itu bisa menjadi langkah awal untuk memperbaiki diri dan menjadi pribadi yang lebih baik. Â
Mari kita ciptakan dunia di mana setiap orang merasa aman, dihormati, dan diterima apa adanya. Dunia yang lebih baik dimulai dari tindakan kecil, termasuk dari Anda. Â
Hormat saya, Â
Penulis