Dikutip dari laman Kemdikbud, pada saat meluncurkan Merdeka Belajar Episode Ketujuh Belas, Mendikbudristek menerangkan bahwa, "Saat ini para penutur jati bahasa daerah banyak yang tidak lagi menggunakan dan mewariskan bahasa ke generasi berikutnya, sehingga khazanah kekayaan budaya, pemikiran, dan pengetahuan akan bahasa daerah terancam punah".Â
Kepunahan dari bahasa-bahasa daerah ini dipicu dengan fenomena di mana para penutur bahasa tersebut enggan untuk mewariskan bahasa tersebut. Dengan adanya pemicu tersebut, penggunaan bahasa daerah di berbagai wilayah pun terus berkurang hingga ada yang punah. Penyebab awal dari keengganan seseorang untuk menggunakan bahasa daerah mereka di antaranya alasan yang utama dan kerap terjadi: penggunaan bahasa daerah dianggap tidak gaul, kurang update, kelewatan zaman. Bahkan, tak jarang ada yang terkena tindak bully hanya karena menggunakan bahasa daerah atau memiliki logat daerah yang kental. Dapat juga diakibatkan dari adanya bencana yang melanda suatu daerah, sehingga tidak ada lagi yang tersisa. Hal-hal tersebut menyebabkan korban minder saat menuturkan bahasanya dan enggan untuk menggunakannya lagi.
Dampak dari punahnya suatu bahasa ini akan sangat berpengaruh terhadap kebudayaan yang ada. Karena, segala yang terdapat di dalam bahasa memberikan cerminan dengan budaya yang ada di masyarakat. Selain itu, norma dan nilai dari budaya yang terkandung dalam bahasa tersebut pun akan hilang terkena imbas dari bahasa daerah yang akhirnya terlupakan dan punah. Hal ini dapat dicegah dengan dilakukannya dokumentasi, melestarikan bahasa yang masih ada, sosialisasi akan pentingnya bahasa daerah, penerapan pembelajaran bahasa daerah di sekolah-sekolah, memberi kesempatan bagi para penutur untuk menggunakan bahasa mereka secara meluas, baik nasional maupun internasional. Sehingga bahasa mereka dapat dikenal lebih banyak orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H