FOMO (Fear Of Missing Out) adalah istilah yang tak asing saat ini. Jika dimaknai dalam bahasa Indonesia berarti takut ketinggalan. Perasaan cemas yang sering terjadi apabila melihat orang lain bisa menikmati hal-hal yang tidak Anda miliki. Apalagi dengan adanya media sosial yang digunakan setiap hari, di sana banyak sekali beredar gambar maupun video yang menggambarkan bagaimana suasana kehidupan orang lain yang tampak sempurna. Akibat itu, banyak orang-orang yang terdorong untuk mengikutinya, Contohnya membeli barang-barang atau pengalaman seperti mereka agar merasa tidak ketinggalan.
Pemicu FOMO dapat berupa rasa ingin membandingkan diri sendiri dengan orang-orang di media sosial untuk memicu perasaan puas dalam diri, tekanan sosial atau pertemanan yang membuat Anda merasa perlu mengikuti tren atau memiliki barang-barang tertentu, dan juga beredarnya iklan-iklan yang mendorong kita untuk implusif secara berlebihan. Apabila kita terus-terusan bertindak FOMO akan menimbulkan stres, pengeluaran yang tak terduga, dan parahnya lagi bisa sampai terlilit hutang.
Jangan biarkan perilaku FOMO menjadi masalah dalam hidup Anda. Usahakan untuk menerapkan kebiasaan frugal living yang juga membuat Anda meraih ketenangan secara finansial. Frugal living adalah gaya hidup yang berfokus pada pengelolaan keuangan secara bijak, memprioritaskan tentang kebutuhan, menghindari pemborosan, dan fokus pada nilai jangka panjang daripada kepuasan sesaat.
Berikut merupakan tips frugal living untuk mengatasi FOMO :
- Gunakan media sosial secara selektif
- Pastikan tidak menggunakan dengan waktu yang berlebihan, lakukan interaksi dengan orang-orang yang berdampak positif, dan tinggalkan tayangan yang memicu Anda untuk implusif.
- Hindari perbandingan sosial
- Setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda-beda. Maka tak perlu dibandingkan dan tak perlu meniru. Lakukan hal-hal yang lebih bermakna versi Anda sendiri untuk membuat hidup Anda lebih baik.
- Buat perencanaan anggaran
- Membuat anggaran secara tertulis, membuat Anda lebih sadar akan pengeluaran yang dibutuhkan dan pengeluaran yang tak dibutuhkan. Dengan begitu, Anda akan tahu tentang skala prioritas tentang apa yang akan dibeli.
- Menabung secara rutin
- Menyisihkan sebagian pendapatan untuk ditabung merupakan hal yang tak bisa terlewatkan. Menabung bisa digunakan untuk tujuan jangka panjang seperti pendidikan, kesehatan, keperluan keluarga, atau hal-hal yang akan dibutuhkan kelak.
- Cari alternatif yang lebih terjangkau
- Hal ini dapat dilakukan ketika kita memerlukan suatu hal dengan beberapa opsi. Jika dari berbagai opsi memiliki fungsi atau dampak yang sama, maka lebih baik pilih barang atau jasa yang paling terjangkau.
Penulis : Alya Anindita | 007241001 | Universitas Airlangga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H