Mohon tunggu...
Amalya Chandra Izwari
Amalya Chandra Izwari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya memasak dan bersih bersih rumah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SEL (Social-Emotional Learning) dan CASEL (Collaborative Academic Social-Emotional Learning)

19 Januari 2025   17:08 Diperbarui: 19 Januari 2025   17:08 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Social-Emotional Learning (SEL) adalah pendekatan pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional pada siswa dari segala usia. Proses ini melibatkan pengenalan dan pengelolaan emosi, pengembangan empati, serta kemampuan untuk berinteraksi secara positif dengan orang lain. SEL tidak hanya berfokus pada kemampuan akademis, tetapi juga penting untuk membentuk karakter dan kesejahteraan emosional siswa. Melalui pembelajaran ini, siswa diajarkan untuk mengenali perasaan mereka sendiri dan orang lain, yang sangat penting dalam membangun hubungan yang sehat dan produktif di lingkungan sosial mereka.

Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL) adalah organisasi yang berperan penting dalam mempromosikan dan mengembangkan kerangka kerja SEL. CASEL mengidentifikasi lima kompetensi utama dalam SEL yang mencakup: kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan hubungan, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Kesadaran diri memungkinkan siswa memahami emosi dan kekuatan diri mereka; manajemen diri membantu mereka mengendalikan emosi dan memotivasi diri; kesadaran sosial mendorong empati terhadap orang lain; keterampilan hubungan mencakup kemampuan untuk berkomunikasi dan bekerja sama; sedangkan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab membantu siswa membuat pilihan yang baik dalam berbagai situasi.

Penerapan SEL di sekolah dasar sangat penting karena masa kanak-kanak adalah periode kritis dalam perkembangan sosial-emosional. Dengan mengintegrasikan SEL ke dalam kurikulum, sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung di mana siswa merasa aman untuk mengekspresikan diri dan berinteraksi dengan teman-teman mereka. Program-program SEL dapat membantu mencegah masalah seperti bullying dan perilaku agresif, serta meningkatkan disiplin dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

Selain itu, SEL juga berkontribusi pada peningkatan hasil akademis. Siswa yang memiliki keterampilan sosial-emosional yang baik cenderung lebih mampu menghadapi tantangan belajar, mengelola stres, dan berkolaborasi dengan baik dalam kelompok. Penelitian menunjukkan bahwa implementasi program SEL dapat meningkatkan kinerja akademik serta kesejahteraan emosional siswa secara keseluruhan. Dengan demikian, pendidikan sosial-emosional menjadi bagian integral dari pendidikan yang holistik.

 Dalam konteks ini, dukungan dari orang tua dan komunitas juga sangat penting untuk keberhasilan program SEL. Keterlibatan orang tua dalam mendukung pengembangan keterampilan sosial-emosional anak di rumah dapat memperkuat apa yang diajarkan di sekolah. Selain itu, komunitas dapat menyediakan sumber daya tambahan dan lingkungan yang mendukung bagi anak-anak untuk menerapkan keterampilan yang telah mereka pelajari. Dengan kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan komunitas, tujuan SEL dapat tercapai secara lebih efektif

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun