Mohon tunggu...
Alya IndahLestari
Alya IndahLestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa UIN Salatiga jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir. Hobi saya adalah traveling.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membongkar Stereotip Gender: Mengapa Kita Harus Menghentikan Pemaksaan Peran Gender dalam Masyarakat?

14 Mei 2023   15:30 Diperbarui: 14 Mei 2023   15:41 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Contoh kesenjangan gender bisa kita lihat di dalam rumah tangga, beberapa individu khususnya pria salah mengartikan tentang gender. Mereka beranggapan jika wanita itu lebih rendah dari mereka dan harus melayani apa yang mereka inginkan sehingga timbul kesenjangan gender dalam rumah tangga. Padahal jika kita lihat dari beberapa fakta, banyak juga perempuan yang bisa sama dengan laki-laki, banyak perempuan yang bisa menyaingi laki-laki.

Kesetaraan gender bisa kita realisasikan dengan menghapus stereotip bahwa wanita itu lebih rendah daripada laki-laki. Permasalahannya, stereotip seperti ini sudah terlanjur menyebar ke masyarakat. Yang bisa dilakukan kaum wanita untuk menciptakan kesetaraan gender adalah dengan membuktikan bahwa wanita juga bisa melakukan apa yang di lakukan oleh laki-laki sehingga menghapus stereotip bahwa wanita lebih rendah daripada laki-laki.

Stereotip gender telah menjadi bagian yang tidak terhindarkan dalam kehidupan manusia. Stereotip gender adalah pandangan atau pemahaman tentang bagaimana seharusnya pria atau wanita berperilaku, berpikir, dan merespons suatu situasi. Stereotip gender merupakan konsep yang dibangun oleh masyarakat, dan akhirnya menjadi norma yang diharapkan dipatuhi oleh masyarakat. Namun, semakin berkembangnya zaman, pemahaman dan pandangan masyarakat tentang peran gender juga semakin berubah. Kita seharusnya mempertanyakan apakah stereotip gender masih relevan dan apakah kita harus terus memaksa peran gender pada masyarakat.

Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa kita harus menghentikan pemaksaan peran gender dalam masyarakat. Pertama, stereotip gender dapat menyebabkan diskriminasi dan ketidakadilan gender. Kedua, stereotip gender dapat membatasi potensi individu dan menyebabkan ketidakbahagiaan. Ketiga, stereotip gender dapat memengaruhi hubungan interpersonal dan menghambat perkembangan sosial. Keempat, stereotip gender dapat berdampak pada kesehatan mental dan fisik. Akhirnya, kita akan membahas bagaimana kita dapat menghentikan pemaksaan peran gender dalam masyarakat.

Stereotip gender dapat menyebabkan diskriminasi dan ketidakadilan gender

Stereotip gender dapat menyebabkan diskriminasi dan ketidakadilan gender. Stereotip gender seringkali menempatkan pria dan wanita pada posisi yang berbeda dan memberikan prioritas yang berbeda pula terhadap masing-masing gender. Sebagai contoh, stereotip gender dapat memandang pria sebagai sosok yang lebih kuat, lebih kompetitif, dan lebih mampu memimpin, sementara wanita seringkali dipandang sebagai sosok yang lemah, lebih suka bekerja di belakang layar, dan tidak mampu memimpin.

Stereotip gender ini seringkali memengaruhi cara pandang dan perlakuan masyarakat terhadap masing-masing gender. Sebagai contoh, di beberapa negara masih terdapat perbedaan upah antara pria dan wanita yang bekerja di bidang yang sama. Hal ini terjadi karena stereotip gender membuat banyak orang berpikir bahwa pria lebih mampu bekerja secara efektif dan produktif dibandingkan wanita. Sehingga banyak perusahaan dan pemberi kerja yang cenderung memberikan upah yang lebih tinggi kepada pria daripada wanita.

Stereotip gender juga dapat menyebabkan ketidakadilan gender dalam hal pengambilan keputusan. Contohnya, ketika ada pemilihan kepala desa atau pemilihan presiden, masyarakat seringkali lebih memilih calon pria daripada calon wanita, karena mereka memandang bahwa pria lebih mampu memimpin dan memecahkan masalah secara efektif. Hal ini dapat menyebabkan wanita kesulitan untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi dan menempati posisi yang seharusnya mereka bisa capai.

Stereotip gender dapat membatasi potensi individu dan menyebabkan ketidakbahagiaan

Stereotip gender juga dapat membatasi potensi individu dan menyebabkan ketidakbahagiaan. Stereotip gender yang memandang pria sebagai sosok yang lebih kuat dan lebih kompetitif dan wanita sebagai sosok yang lemah dan lebih suka bekerja di belakang layar dapat membuat individu terkekang oleh norma-norma tersebut.

Sebagai contoh, stereotip gender dapat membuat wanita merasa bahwa mereka tidak bisa melakukan hal-hal yang dianggap "masculine" seperti olahraga atau pekerjaan yang membutuhkan kekuatan fisik. Sebaliknya, stereotip gender juga dapat membuat pria merasa bahwa mereka tidak bisa melakukan hal-hal yang dianggap "feminine" seperti merawat anak atau memasak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun