Setiap tahun, ribuan anak di dunia menderita diare yang dapat menyebabkan dehidrasi. Diare pada anak adalah kondisi yang umum, tetapi dapat berbahaya jika tidak ditangani dengan cepat. Salah satu intervensi medis yang diperlukan adalah pemasangan infus untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang. Dalam banyak kasus, pemasangan infus menjadi langkah krusial untuk menyelamatkan nyawa mereka. Namun, dibalik proses ini terdapat tantangan yang sering kali dihadapi oleh tenaga medis.Â
Pemasangan infus pada anak, terutama toddler merupakan tantangan tersendiri karena mereka dikenal memiliki tingkat energi yang tinggi dan cenderung sulit untuk diam. Keaktifan ini menjadi lebih jelas saat mereka merasa takut atau sakit. Ketakutan dan kecemasan pada anak seringkali muncul dalam berbagai situasi, terutama saat mereka menghadapi prosedur medis. Salah satu momen yang paling menakutkan bagi banyak anak adalah saat harus dihadapkan dengan jarum suntik. Bagi mereka, jarum suntik bukan hanya sekedar alat medis, tetapi juga simbol rasa sakit dan ketidaknyamanan yang dapat mengganggu rasa aman mereka. Rasa sakit yang mereka bayangkan, ditambah dengan ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi, dapat memicu tangisan sebagai respons alami mereka. Tangisan ini bukan hanya sekedar ekspresi ketidaknyamanan, tetapi juga cara anak mengekspresikan rasa takut dan kebingungan. Untuk mengatasi situasi ini memerlukan pendekatan yang sensitif dan penuh empati. Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman serta memberikan dukungan emosional seperti pelukan, pengalihan perhatian atau kata-kata hiburan yang dapat membantu meredakan ketakutan dan kecemasan anak.Â
Selain itu, ukuran vena yang lebih kecil ini membuat proses pemasangan infus menjadi lebih menantang. Kesulitan dalam menemukan vena tidak hanya mempengaruhi waktu pemasangan infus, tetapi juga dapat meningkatkan risiko gagal pemasangan. Tenaga medis seringkali harus berusaha lebih keras untuk menemukan vena yang tepat, karena jika vena tidak berhasil ditemukan dalam upaya pertama, kemungkinan besar akan diperlukan beberapa percobaan lagi. Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan tambahan bagi anak. Pada bayi, vena kepala seperti vena occipital bisa menjadi pilihan jika vena ekstremitas sulit diakses. Namun, perlu dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari risiko perdarahan. Oleh karena itu, penting bagi tenaga medis untuk menggunakan teknik yang tepat. Salah satunya dengan menggunakan vena viewers yang fungsinya untuk mendeteksi bagian vena. Yang selanjutnya yaitu kulit anak yang memiliki struktur yang lebih tipis dan sensitif dibandingkan dengan orang dewasa. Ketipisan kulit ini tentu membuatnya lebih rentan terhadap memar dan cedera. Sebagai akibatnya, anak-anak mudah mengalami kerusakan pada jaringan saat menjalani prosedur medis. Ketika vena atau jaringan di sekitar area yang diintervensi terganggu, anak-anak mungkin mengalami perdarahan yang lebih signifikan dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini memerlukan perhatian ekstra dari tenaga medis untuk memastikan bahwa prosedur dilakukan dengan hati-hati.Â
Dehidrasi juga menjadi salah satu tantangan yang terjadi akibat kehilangan cairan tubuh, bukan hanya dari feses tetapi juga dari cairan lainnya. Dalam menghadapi diare, tubuh berusaha mengatasi kondisi ini dengan mengeluarkan cairan dari lambung, yang biasanya sudah kosong. Diare dianggap signifikan jika terjadi lebih dari lima kali sehari. Anak yang mengalami diare biasanya cenderung lebih cemas dan tidak nyaman. Rasa sakit dan ketidaknyamanan yang terkait dengan kondisi mereka dapat meningkatkan gerakan yang tidak terkendali, sehingga meningkatkan risiko jarum infus terlepas. Penggunaan jarum dan alat medis lainnya pada pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang mungkin sudah terganggu karena diare memerlukan perhatian ekstra. Prosedur ini harus dilakukan dengan steril dan hati-hati untuk mencegah infeksi yang dapat memperburuk kondisi kesehatan anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H