Mohon tunggu...
Alyaa Ayu Maharani Pramadyta
Alyaa Ayu Maharani Pramadyta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Marketing Komunikasi

Univesitas Sultan Ageng Tirtayasa

Selanjutnya

Tutup

Money

Peran Food Blogger atau Influencer dalam Mengambangkan Bisnis Kuliner di Masa Pandemi

13 November 2021   07:59 Diperbarui: 13 November 2021   08:36 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pandemi Covid-19 bukan hanya tentang krisis kesehatan, namun juga menyangkut krisis ekonomi. Situasi yang tidak menentu akibat pembatasan aktivitas sosial, dan banyak pula yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) atau kehilangan penghasilan akibat perekonomian yang melambat. Begitupun dalam bisinis kuliner tidak sedikit pembisnis yang terpaksa gulung tikar akibat melonjaknya   angka penurunan pengunjung di karenakan  PSBB  (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Apalagi bagi pembisnis startup yang bisnisnya pun belum banyak dikenal oleh masyarakat itu akan menjadi ancaman yang besar . Akan tetapi kita tidak boleh pasarah dengan keadaan, kita harus memutar otak untuk menghidupkan kembali bisnis yang terancam bangkrut.

Food blogger adalan konten yang didalamnya berisi aktivitas seseorang yang memberikan review makanan dan memberikan rekomendasi makanan sesuai kategorinya, lalu dibagikan pada social media, baik youtube, twitter, Instagram, maupun facebook.

Sedangkan influencer adalah seorang yang memiliki kemampuan untuk memengaruhi orang lain karena kapasitas yang dimilikinya. Kapasitas yang dimaksud dapat berupa otoritas, pengetahuan, posisi, atau hubungan dengan audiens. Dalam lingkup marketing, influencer diartikan sebagai pihak yang mampu memengaruhi keputusan pembelian target audiens. Secara lebih jauh, influencer juga diharapkan dapat memengaruhi persepsi dan preferensi masyarakat pada umumnya terhadap suatu brand. 

ketika  kita disuguhkan konten yang berisi seseorang yang sedang memakan makanan yang menggugah dipandang dan orang tersebut terlihat sangat menikmati makanan itu, kita akan merasa penasaran bagaimana rasa dari makanan tersebut apakah sesuai dengan apa yang dia ucapkan. efek psikologi dari otak menuju perut adalah hal susah untuk ditolak. Dua media diatas adalah solusi yang efektif dalam mempromosikan bisnis kuliner, sehingga makin dikenal masyarakat, dan mampu membangun kembali bisnis yang mulai redup. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun