Mohon tunggu...
Alya Firdaus
Alya Firdaus Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Hai, aku adalah Mahasiswa tingkat akhir yang sedang menunggu jadwal wisuda.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aku Bukan Anak Nakal

24 November 2019   22:14 Diperbarui: 24 November 2019   22:36 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa orang sering menyebut anak hiperaktif adalah anak nakal. Attention Deficit Hyperactive Disorder atau disingkat ADHD merupakan kondisi dimana anak mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, susah fokus pada satu kegiatan dan juga anak nengalami susah tidur. Umumnya, anak hiperaktif sulit diatur dan dia akan bertingkah sesuai keinginannya. 

Ketika anak masih pada usia bayi, tanda hiperaktif ini biasanya terlihat saat anak terus-terusan menangis dan berteriak, anak susah didiamkan ketika menangis, susah tidur, dan banyak bergerak(aktif). 

ADHD ini disebabkan oleh gangguan yang ada pada otak anak. Gangguan ini bisa saja menyerang otak bagian depan, namun bjsa juga terjadi pada neurotransmitter sebagai pembawa signal pada neuron. 

Ketika ayah dan bunda melihat tanda hiperaktif pada diri anak, ayah dan bunda tidak perlu cemas karena hiperaktif bukan sesuatu yang tabu dan bukanlah sesuatu yang buruk jika orang tua mampu mendidik anak dengan benar.

Pada dasarnya anak yang hiperaktif merupakan anak yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang yang lebih untuk merawat dan mendidiknya. Jangan langsung memarahi anak ketika anak mulai menunjukkan tanda hiperaktif. 

Berikut ini ada beberapa cara untuk mendidik anak hiperaktif: 

1.Memperhatikan gizi anak
Sama seperti anak autis atau anak dengan gangguan yang lain. Ada jenis-jenis makanan yang tidak boleh diberikan kepada anak. Ketika anak terlalu banyak memakan makanan yang mengandung bahan-bahan tertentu, anak akan menjadu sulit dikendalikan ketika mengamuk. Sama seperti anak-anak yang lain, anak dengan ADHD juga harus banyak mengkonsumsi buah dan sayur. 

2.Mengkomunikasikan kondisi anak
Tidak semua orang bisa menerima keberadaan anak ADHD, terkadang lingkungan sekitar merasa terganggu dengan adanya anak ADHD, terutama di lingkungan yang baru. Makadari itu, ayah dan bunda harus mengkomunikasikan tentang kondisi anak kepada lingkungan. Hal ini ditujukan agar lingkunhan bisa memahami kondisi anak, terlebih memberi bantuan dengan perlakuan yang tepat. 

3.Ajak bersosialisasi
Ajaklah anak ke lingkungan yang bisa menerima keadaan anak. Hal ini dilakukan agar anak mau berinteraksi dan memperhatikan orang lain. Ajak anak untuk bermain di kelompok bermain agar anak menyadari kehadiran orang lain. 

4.Memberi perhatian yang lebih
Seperti penjelasan di awal, anak ADHD merasa bahwa ia kurang mendapat perhatian dan kasih sayang. Oleh karena itu, anak sering melakukan kegiatan yang tujuannya untuk mencari perhatian. Makadari itu, anak ADHD perlu di berikan perhatian dan kasih sayang yang lebih agar ia lebih percaya diri dan merasa aman dan nyaman. 

5.Jadwal yang tepat
Sosialisasikan jadwal kegiatan sehari-haru pada anak, dan latih anak untuk melaksanakan kegiatan tersebut dengan rutin. Jika memang ada kegiatan yang harus dirubah, sosialisasikan dengan anak dan jangan sering merubah kegiatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun