Mohon tunggu...
Alya Febriandina Muladi
Alya Febriandina Muladi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Hubungan Internasional

Mahasiswa Hubungan Internasional yang selalu penasaran dengan isu-isu ekonomi-politik di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Financial

Ini Dia Hal-Hal yang Membuat Devisa Indonesia Bisa Naik dan Turun

3 Januari 2023   20:19 Diperbarui: 3 Januari 2023   20:26 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

UU No. 32 Tahun 196 tentang peraturan devisa mata uang nasional adalah saldo devisa yang dihitung menurut kurs resmi Bank Indonesia. Selain mata uang asing, mata uang negara adalah semua mata uang asing kecuali uang kertas Bank Indonesia. Referensi dibuat di bawah ini untuk UU No. 32 Tahun 196. 

Pada prinsipnya setiap mata uang dapat digunakan sebagai mata uang dasar, tetapi dalam banyak kasus mata uang ini diakui sebagai mata uang dasar. Dalam mata uang dunia seperti USD, EUR, Yuan, Pound, Yen. Selain mata uang asing, mata uang dalam negeri antara lain emas dan surat berharga seperti special payment rights (SDR), wesel, transfer kawat (power transfer) dan traveller's cheque (TC) (Idris, 2021).

Kurs Rupiah terus terdepresiasi dari tahun 2012 sampai tahun 2017, sementara cadangan devisa meningkat, penurunan BI rate tidak menyebabkan cadangan devisa berkurang, tetapi justru meningkat. Perlambatan inflasi diikuti dengan peningkatan cadangan devisa (Putri Moulida, 2020). Cadangan devisa merupakan salah satu jaminan terciptanya stabilitas keuangan dan ekonomi makro negara. 

Semakin aktif suatu negara berdagang, semakin banyak mata uang asing yang dibutuhkannya. Besar kecilnya cadangan devisa suatu negara tergantung pada beberapa faktor yang mempengaruhi, seperti ekspor, nilai tukar, suku bunga dan inflasi. 

Di negara berkembang seperti Indonesia, ekspor memegang peranan penting dalam pembangunan negara, devisa yang diperoleh dari kegiatan ekspor menambah cadangan devisa yang pada akhirnya dapat memperkuat fundamental ekonomi makro Indonesia. Salah satu upaya pemerintah untuk memperoleh devisa adalah dengan melakukan pinjaman ke negara lain dan mengekspor hasil sumber daya alam ke luar negeri.

Sebagaimana dijelaskan di bawah ini, faktor-faktor yang mempengaruhi cadangan devisa adalah:

  • Ekspor
  • BI Rate
  • Nilai Tukar
  • Inflasi

Jika dilihat dari sektor pariwisata, Nilai mata uang industri pariwisata Indonesia diperkirakan akan tumbuh menjadi sekitar US$1,7 miliar, atau Rp2, pada tahun 2022. satu miliar. Demikian pula dengan kontribusi pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). 0,3 persen (birokrasi, 2021).

 Hal itu disampaikan dalam 'Konferensi Pers Kemenparecraft/Baparecraft 2021' yang digelar Senin (27/12/2021) Sandiaga Salahuddin, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Direktur Jenderal Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparecraft) Disampaikan Sandiaga Salahuddin Uno beralamat di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, kantor Kemenparekraf/Baparekraf di Jakarta.

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) disebut-sebut sebagai pahlawan devisa negara. Ini karena mereka memberikan uang ke Indonesia dalam bentuk remitansi. Menurut laman Studiuangmu.ojk.go.id, Remittance adalah layanan pengiriman uang yang dilakukan oleh tenaga kerja asing ke negara asalnya. Hingga Rabu (16 Februari 2022), pengiriman uang dari pekerja migran di Indonesia mencapai 10% dari APBN, mengutip berbagai sumber (Shelma Rachmahyanti, 2022).

Pemerintah dan Bank Indonesia sebagai lembaga keuangan harus mampu menjaga stabilitas cadangan devisanya. Cadangan devisa menunjukkan kekuatan ekonomi suatu negara dalam membiayai perdagangan internasional. Ketika pemerintah meningkatkan ekspor dan menurunkan impor, nilai tukar negara naik. Selain menjaga kestabilan nilai tukar, BI rate dan inflasi, perekonomian juga akan lebih aman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun