Mohon tunggu...
Alya MazayaSalsabila
Alya MazayaSalsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - TELKOM UNIVERSITY

Penulis memiliki hobi makan dan mendengarkan musik. Memiliki 2 kucing, Kimpa dan Puma.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksplorasi Komunikasi antar Budaya Melalui Suling

15 November 2023   00:56 Diperbarui: 15 November 2023   01:00 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Suling | by: Alya Mazaya Salsabila

Komunikasi dan budaya sudah menjadi suatu kesatuan dalam kehidupan manusia. Menurut Agus M. Hardjana (2016), komunikasi merupakan sebuah kegiatan ketika seseorang meyampaikan sebuah pesan dalam media tertentu kepada orang lain dan penerima pesan tersebut dapat memberikan tanggapannya kepada sang pengirim pesan. Jadi, komunikasi adalah suatu kegiatan bertukar informasi antara pengirim dan penerima. Informasi yang disampaikan dari kegiatan komunikasi tersebut juga beragam yaitu dari aspek pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya. Menurut William (2018), budaya merupakan sebuah peraturan dan norma yang dimiliki oleh sebuah kelompok ataupun masyarakat. Budaya mencakup seluruh aspek kehidupan manusia yang dihasilkan dari berbagai generasi yang kemudian dilanjutkan oleh generasi berikutnya sebagai sesuatu yang harus dilestarikan. Keterkaitan antara keduanya tersebut kemudian seiring berjalannya menjadi satu dan disebut sebagai komunikasi antar budaya.

Komunikasi antar budaya adalah sebuah proses dimana terjadinya pertukaran pesan dan makna antara suatu individu atau kelompok yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda. Komunikasi antar budata dapat berupa komunikasi verbal dan non-verbal yang kemudian dibutuhkan pemahaman yang mendalam tentang konteks budaya sehingga dapat dipastikan pesan yang disampaikan telah dipahami dengan benar. Komunikasi antar budaya dapat dilakukan menggunakan media alat musik. Alat musik sebagai media pengantar komunikasi tersebut biasanya dapat memperkuat makna yang disampaikan seperti contoh pada acara pernikahan, alat musik yang digunakan biasanya berupa piano atau saxophone yang mengandung unsur makna pesan kebahagiaan dari pengantin kepada para tamu undangan.

Di Indonesia sendiri memiliki banyak alat musik yang memiliki ciri khas nya masing-masing. Pada artikel ini, penulis akan mengusung sebuah tema yaitu Eksplorasi Komunikasi Antar Budaya Melalui Suling. Tema ini di usung dengan alasan yaitu suling merupakan sebuah instrumen musik yang memiliki peran signifikan dalam membentuk komunikasi lintas budaya. Proses komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai orang dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda. Perbedaan budaya tersebutlah yang menjadi cikal bakal bagaimana alat musik suling dapat menjadi alat komuikasi lintas budaya yang efektif. Berbeda budaya berarti memiliki perbedaan dalam menyampaikan ide, gagasan dan berbeda dalam perilaku keseharian. Suling dapat dijadikan media komunikasi melalui alunan lagu yang diciptakan dari suling tersebut yang dapat menimbulkan beberapa perasaan bahagia, sedih dan sebagainya. Dari alunan tersebutlah menciptakan komunikasi secara non-verbal dari pemain kepada pendengar. Suling merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Sunda, Jawa Barat. Suling biasanya dijadikan sebagai pengiring musik dalam berbagai acara atau hanya untuk dimainkan saja tanpa tujuan tertentu. Suling diciptakan untuk memiliki fungsi budaya dari segi alat musik di Sunda, Jawa Barat. Sehingga, hingga saat ini alat musik suling masih sering digunakan dan sering kita jumpai di rumah makan yang mengusung tema Jawa Barat atau di acara pernikahan. Suling tersebut menjadi sebuah bukti bahwa komunikasi tidak hanya dapat dilakukan secara verbal namun bisa melalui non-verbal sehingga orang-orang yang berbeda daerah masih dapat memahami penyampaian pesan dari suling tersebut. Sehingga, artikel ini dibuat untuk memahami peran suling sebagai media komunikasi antar budaya yang dapat membuka jendela ke dalam warisan budaya yang kaya dan memberikan wawasan tentang nilai-nilai yang dapat memperkaya komunikasi lintas budaya.

  • Definisi Suling

Suling adalah alat musik yang memiliki bentuk tabung yang tertutup pada satu ujung dan memiliki lubang disepanjang atas dan sampingnya. Suara suling dihasilkan dari cara pemain meniup udara melalui ujung yang terbuka dan menutup lubang-lubang suling dengan jari. Cara pembuatannya pun cukup unik dengan memilih bambu yang kemudian dihaluskan permukaannya dan kemudian diberikan lubang dengan memperhatikan besar kecil lubang karena akan mempengaruhi dari suara yang dihasilkan. Setelah dilubangi, suling dapat di tes suara dengan meniup lubang dan menyesuaikan posisi serta ukuran lubang sehingga mendapatkan nada yang diinginkan. Suling memiliki berbagai variasi yaitu suling barat yang terbuat dari logam atau kayi, suling China yang terbuat dari bambu, suling Jepang dan suling Amerika Indian.

  • Nilai-nilai Sejarah Suling

Sudah lama diyakini bahwa seruling itu ada. Penemuan banyak seruling sebagai artefak dari manusia prasejarah Neanderthal memberikan kepercayaan terhadap hal ini. Diperkirakan sisa-sisa ini berumur sekitar 40.000 tahun. Seruling kuno sebagian besar terbuat dari tulang binatang, berbeda dengan seruling modern yang terbuat dari bambu.

Tidak seperti manusia purba lainnya yang hanya bisa makan untuk bertahan hidup, individu Neanderthal berbeda dan memiliki kemampuan kognitif yang canggih. Faktanya, beberapa ilmuwan mengatakan kapasitas kognitif mereka setara dengan manusia masa kini. Fakta bahwa seruling yang terbuat dari tulang binatang telah ditemukan menunjukkan bahwa orang-orang prasejarah ini berbudaya tinggi. Di Indonesia sendiri, suling biasanya digunakan di upacara adat untuk mengiringi alunan musik lainnya karena suling memiliki ciri khas yang lumayan menonjol pada suara yang dihasilkan dibandingkan alat musik lainnya.

  • Fungsi Komunikasi Suling

Suling biasanya digunakan untuk sebagai salah satu instrument dalam gamelan dalam suatu upacara adat. Namun, masyarakat Sunda biasanya menggunakan suling sebagai intrumen tunggal. Biasanya orang-orang Sunda memainkan suling hanya untuk kesenangan mereka tanpa adanya tujuan khusus.

  • Relevansi budaya suling pada masa kini

Saat ini, masih banyak orang yang masih memainkan suling. Meskipun alat musik modern semakin maju beriringnya waktu. Namun, penggunaan suling masih tidak dapat digantikan karena memiliki suara yang unik dan ciri khas sendiri sehingga alunan yang dihasilkan dapat membawa ketenengan bagi orang yang mendengarkan. Hingga saat ini, penggunaan suling masih memiliki peran pada masyarakat di kehidupan modern terutama pada musik dangdut bahwa suling merupakan ciri khas dari music dangdut tersebut.

  • Nilai komunikasi antar udaya sebagai pelajaran

Contoh suling sebagai nilai komunikasi yaitu dari upacara adat Mangrana Bnua yaitu upacara meresmikan rumah sebelum ditinggali. Suling tersebut merupakan salah satu komunikasi bagi masyarakat karena setiap kegiatan yang berlangsung selalu menampilkan pertunjukan suling sehingga seluruh masyarakat menjadi paham jikalau mereka mendengar suara suling maka sedang ada upacara adat di daerah tersebut. Sehingga, pembelajaran yang di dapat dari interaksi lintas budaya yaitu adalah pembelajaran komunikasi melalui non-verbal karena dapat mengepresikan perasaan emosional melalui nada dan ritme.

Suling merupakan alat musik tradisional dari Sunda yang terbuat dari bambu dan memiliki lubang di sepanjang sisi suling. Suling biasanya digunakan sebagai intrumen dalam sebuah upacara adat ataupun hanya dimainkan oleh seorangan. Suling dapat digunakan sebagai alat komunikasi non-verbal yang dappat dirasakan setiap penyampaian pesannya melalui nada dan ritme yang di dengar baik dari perasaan sedih, senang atau sebagainya. Dengan ciri khas tersebut, suling menjadi sulit untuk tergantikan dengan alat musik modern lainnya karena suling memiliki suara yang khas sehingga disukai oleh banyak orang. Bagi kita, tentu perlu untuk dapat memahami suling sebagai alat komunikasi antar budaya karena penggunaan suling tersebut tidak hanya digunakan di daerah Jawa Barat saja namun hampir diseluruh Indonesia atau dunia telah mengenal suling dengan karakteristiknya masing-masing.

Dari artikel ini, penulis berharap untuk pembaca bahwa penting bagi kita untuk terus mengeksplorasi media komunikasi yang tidak hanya berbasis teknologi namun juga alat musik. Alat musik bukan senantiasa sebagai pengiring saja namun sebagai pendengar kita dapat merasakan makna yang disampaikan oleh pemain kepada pendengar yang kemudian menciptakan komunikasi non-verbal yang terjadi di antara keduanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun