Mohon tunggu...
Alya Marissa
Alya Marissa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi bernyanyi dan melukis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenang Kontribusi dan Pengorbanan Tan Malaka Untuk Republik Indonesia

16 Desember 2024   18:00 Diperbarui: 16 Desember 2024   17:58 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Tan Malaka (Sumber: Pinterest)

Tan Malaka mungkin bukan nama yang dikenal luas oleh masyarakat jika dibandingkan dengan tokoh-tokoh seperti Sukarno, Mohammad Hatta, atau Jenderal Sudirman. Namun, perannya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia serta pengorbanan yang ia berikan tak dapat dipandang sebelah mata. Essay ini akan membahas kontribusi penting Tan Malaka, visi dan impiannya, serta pengorbanan yang ia lakukan demi membebaskan tanah airnya dari penjajahan.

Tan Malaka dikenal sebagai sosok revolusioner dan pejuang militan. Ia meyakini bahwa kemerdekaan hanya dapat diperoleh melalui perlawanan aktif, bukan lewat negosiasi. Pemikiran ini terlihat jelas dalam karyanya, terutama buku "Naar de Republiek Indonesia" yang ditulis saat ia menjadi perwakilan Komintern untuk Asia Tenggara di Tiongkok. Buku tersebut menguraikan visi tentang negara Indonesia yang merdeka dalam bentuk republik, yang memberikan pengaruh besar kepada para pemuda dan pejuang kemerdekaan. Selain itu, Tan Malaka juga berperan dalam berbagai gerakan bawah tanah dan melawan penjajahan. Ia sering berpindah dari satu negara ke negara lain dengan menggunakan identitas palsu untuk menghindari penangkapan oleh kolonial Belanda, dengan negara-negara yang pernah disinggahinya termasuk Tiongkok, Rusia, Jepang, Singapura, dan Filipina.

Kehidupan Tan Malaka dipenuhi oleh banyak pengorbanan. Demi impiannya untuk memerdekakan Indonesia, ia memilih untuk tidak menikah. Meskipun hidupnya penuh kesederhanaan dan berbagai kesulitan, hal itu tidak meredam semangat serta tekadnya. Selama hampir separuh hidupnya, Tan Malaka hidup dalam persembunyian, menyamar, dan sering berganti pekerjaan demi menghindari kejaran Belanda. Tan Malaka tidak hanya dikenal sebagai pejuang, tetapi juga sebagai pemikir yang mendalam. Ia mencetuskan gagasan tentang ekonomi kerakyatan yang bertujuan melemahkan kapitalisme Belanda, dengan menitikberatkan pada pengelolaan produksi, distribusi, dan perdagangan yang melibatkan seluruh masyarakat. Pemikiran tersebut dituangkannya dalam buku "Gerpolek," yang ditulis saat ia mendekam di penjara Madiun.

Tan Malaka berhasil mengumpulkan organisasi politik, laskar, dan partai politik di Purwokerto, Jawa Tengah, dalam wadah yang dinamakan Persatoean Perjoeangan. Organisasi ini memiliki landasan politik yang tegas, salah satunya adalah keyakinan bahwa Indonesia adalah negara kesatuan yang telah merdeka sejak 17 Agustus 1945, dengan dasar hukum yang berpedoman pada Undang-Undang Dasar yang sudah ditetapkan. Meskipun Tan Malaka sering dianggap sebagai "Bapak Republik yang Terlupakan," kontribusinya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia sangat penting. Dia adalah tokoh pertama yang mencetuskan ide mengenai "Republik Indonesia" jauh sebelum negara tersebut berdiri. Pengaruhnya terhadap generasi muda dan pejuang kemerdekaan, termasuk Bung Karno yang sempat menimba ilmu darinya, sangatlah besar.

Tan Malaka adalah figur yang penuh teka-teki namun sangat berkontribusi dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pemikiran, tindakan, dan pengorbanannya tidak hanya berperan dalam membangun konsep negara yang merdeka, tetapi juga memperkuat semangat perjuangan rakyat Indonesia. Meskipun kehidupannya berakhir dalam situasi sulit dan penuh kontroversi, jejak perjuangan Tan Malaka tetap menjadi pelajaran penting bagi generasi muda dan merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun