Mohon tunggu...
Alya Salsabila
Alya Salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Ilmu Ekonomi Pembangunan

Menulis adalah seni membentuk peradaban! Berangkat dari sebuah keresahan akan isu ekonomi maka tulisan adalah cara paling sederhana dalam menanggapi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Siapkah Indonesia Realisasikan Redominasi Rupiah?

8 Juli 2023   20:19 Diperbarui: 8 Juli 2023   20:27 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Editing Canva

Desas-desus redominasi rupiah telah lama kita dengar namun, sampai saat ini belum terealisasikan, Pasalnya dalam penerapan redominasi rupiah harus dilakukan secara bertahap dan hati-hati lalu apakah sekarang waktu yang tepat bagi Indonesia memberlakukan redominasi rupiah?

Bank Indonesia (BI) kembali menungkapkan rencana mereka mengenai redominasi rupiah. Dikutip melalui  situs Bank Indonesia, redominasi rupiah adalah tindakan pemyederhanaan nilai mata uang disaat kondisi ekonomi stabil dan sehat. Tindakan redenominasi dilakukan dengan menghilangkan beberapa angka nol pada nilai uang atau barang.

Dikutip dalam situs finance.detik.com rencana redenominasi rupiah yang sempat tenggelam kembali muncul ke permukaan setelah keluarnya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024. Aturan ini ditekan Menkeu Sri Mulyani Indrawati pada 29 Juni 2020 lalu. Dalam Permenkeu tersebut, rencana perubahan nilai rupiah masuk jadi salah satu RUU Program Legislasi Nasional Jangka Menengah Tahun 2020-2024. RUU Redenominasi Rupiah ini ditargetkan selesai antara 2021-2024. Bank Indonesia telah menyiapkan desain hingga tahapan implementasi akan tetapi landasan hukum dan kebijakan harus disepakati oleh pemerintah  juga Dewan Perwakilan Rakyat. Namun, apabila kita lihat secara keseluruhan jika benar bahwa redominasi rupiah akan terealisasikan bagaimana dampak yang muncul di masyarakat?

Redominasi rupiah membawa dampak positif diantaranya yaitu mencegah inflasi semakin tinggi, mengendalikan harga dan meningkatkan nilai mata uang namun, apabila redominasi rupiah ini tidak dilakukan secara hati-hati dan bertahap maka, akan terjadi beberapa dampak negatif diantaranya yaitu inflasi yang tinggi karena tidak stabilnya ekonomi, biaya yang besar  dikeluarkan oleh pemerintah juga termasuk kedalam dampak negatif dari redominasi karena dibutuhkan anggaran untuk mencetak mata uang baru dan proses sosialisasi pada masyarakat juga hal yang harus diperhitungkan serta penurunan daya beli masyarakat karena naiknya harga barang akibat dari pembulatan angka.

Jika Indonesia merealisasikan redominasi rupiah maka hal tersebut harus dilakukan secara bertahap dan hati-hati dimana pemerintah harus melakukan edukasi dan sosialisasi mengenai arti dari redominasi rupiah sendiri, kemudian pemerintah juga harus melakukan pengawasan harga dan menerapkan kebijakan moneter yang stabil. Untuk saat ini redominasi rupiah belum tepat untuk direalisasikan karena, masih banyak hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah, merealisasikan redominasi rupiah adalah langkah yang perlu dilakukan secara cermat dan hati-hati. Indonesia harus fokus terhadap penstabilan ekonomi agar bisa mewujudkan redominasi rupiah karena, apabila ekonomi Indonesia tidak stabil maka akan berdampak buruk bagi masyarakat oleh karena itu, pemerintah perlu mengkaji lebih dalam mengenai redominasi rupiah dah melakukan redominasi rupiah secara bertahap, hati-hati dan tidak terburu-buru.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun