Mohon tunggu...
Alya Rahmadanti
Alya Rahmadanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Gizi Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN-T IPB University Melakukan Pemberian Makanan Gizi Seimbang kepada Balita

1 Agustus 2022   00:10 Diperbarui: 1 Agustus 2022   00:12 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stunting merupakan kondisi kronis yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan anak karena malnutrisi jangka panjang selama seribu hari pertama kehidupan. Hal ini menimbulkan gangguan perkembangan fisik pada anak, sehingga menyebabkan penurunan kemampuan kognitif dan motorik. Gangguan tumbuh kembang pada anak akibat kekurangan gizi apabila tidak mendapatkan penanganan sejak dini akan berlanjut hingga dewasa. 

Berdasarkan data dari Bappelitbangda Kabupaten Cirebon tahun 2022, sebanyak 19,04% Balita di Desa Megu Gede mengalami Stunting. Permasalahan ini menjadi salah satu hal yang mendorong Mahasiswa IPB University yang saat ini sedang mengikuti Kuliah Kerja Nyata di Desa Megu Gede, Kabupaten Cirebon melakukan pengembangan PMT yang bergizi seimbang untuk nantinya akan dikonsumsi oleh anak balita (bawah lima tahun) sebagai langkah dalam pencegahan stunting. Mahasiswa memanfaatkan potensi lokal yaitu susu sapi murni dari peternakan yang ada di Desa Megu Gede dan dibuat menjadi puding jagung susu. Selain itu, penggunaan susu sapi lokal ini dapat menjadi salah satu bentuk pengenalan kepada masyarakat luas dalam pengolahan susu sebagai makanan selingan untuk anak seperti puding, yogurt, dll untuk pemenuhan gizi harian bagi anak dan juga dapat meningkatkan ekonomi bagi peternak lokal. Makanan tambahan lainnya juga dibuat menggunakan bahan pangan lokal dari rumah dan juga dimasak sendiri. Penyuluhan tentang PMT dengan gizi seimbang ini dilakukan di Posyandu 7 kepada kader-kader Posyandu. Kemudian, juga diberikan leaflet terkait panduan penyelenggaraan PMT dan menu PMT untuk anak balita.

Alya, salah satu mahasiswa IPB University menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan PMT berbasis pangan lokal dan memberikan pemahaman terkait pentingnya pemberian PMT dengan gizi seimbang. Selain itu, keuntungan dari PMT berbasis pangan lokal ini yaitu bebas dari bahan pengawet atau perasa kimia.

20220716-103831-62e6b7053555e4169f75cbb9.jpg
20220716-103831-62e6b7053555e4169f75cbb9.jpg
Adapun menu PMT yang diberikan yaitu bubur, sop tahu wortel, telur rebus, puding jagung susu, dan pisang. Jumlah PMT yang dibagikan sebanyak 120 porsi kepada balita di Posyandu 7 Flamboyan, Desa Megu Gede. Sebelumnya, PMT yang diberikan oleh posyandu ini hanya berupa biskuit dan susu. Diharapkan setelah kegiatan ini dilakukan, PMT dapat dikembangkan lagi agar dapat memenuhi gizi balita dan mengurangi angka stunting di desa tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun