Sebelum masuk ke studi kasus pada artikel ini, apa sih sistem ekonomi liberalisme itu?. Liberalisme dalam teori ekonomi politik adalah sebuah paradigma yang mengambil tumpuan pada kebebasan individu dan pasar bebas dengan minimalnya campur tangan pemerintah dalam pelaksanaannya. Gagasan liberalisme muncul di Inggris Raya, Amerika Serikat, dan Eropa Barat selama abad ke-18 untuk menantang dominasi merkantilisme di lingkaran pemerintah. Adam Smith dan penulis lainnya termasuk David Ricardo, John Maymard Keynes, Milton Friedman, dan Friedrich Hayer adalah ilmuwan yang menentang intervensi pemerintah dalam aktivitas ekonomi. Â Dalam liberalisme, keberhasilan individu dianggap sebagai faktor pendukung bagi kesejahteraan masyarakat universal, dan menganggap bahwa peran negara harus dibatasi dalam tatanan kehidupan. Liberalisme membahas tentang kebebasan individu dan pasar bebas, dengan minimnya campur tangan pemerintah dalam pelaksanaannya.Â
Teori liberalisme menantang kerangka merkantilisme dengan proposisi berikut. Pertama, teori ekonomi liberal berkomitmen pada pasar bebas atau perdagangan bebas. Kedua, kaum liberal berasumsi bahwa pasar meningkat secara tidak terduga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, setelah beroperasi, ia akan bekerja dengan baik dengan logika internal untuk memfasilitasi pertukaran dan meningkatkan ekonomi sosial. Ketiga, kaum liberal berpendapat bahwa dalam hubungan kepentingan yang harmonis ada persaingan pasar produsen dan konsumen, yang kemudian berakibat pada pertumbuhan ekonomi dan maksimalisasi efisiensi.Â
Ekonomi liberalisme dalam ekonomi politik  memiliki prinsip-prinsip dasar, beberapa diantara nya adalah:
- Kebebasan Individu: Liberalisme menganggap setiap individu memiliki hak untuk menjalani hidupnya sesuai dengan pilihannya sendiri tanpa intervensi pemerintah yang berlebihan.
- Hak Asasi Manusia: Liberalisme menyatakan bahwa setiap individu memiliki hak-hak dasar sebagai manusia, yang tidak boleh diubah oleh pemerintah atau pihak lain.
- Pasar Bebas: Liberalisme menyatakan bahwa pasar bebas atau perdagangan bebas adalah salah satu prinsip utama dari teori liberalisme.
- Pemerintahan yang Minimalis: Liberalisme menganggap bahwa pemerintah harus minimalis dalam memonopoli kekuasaan dan memperbolehkan individu untuk memanfaatkan kebebasan dan keadilan.
- Harmonisasi Kepentingan: Liberalisme menyatakan bahwa dalam hubungan kepentingan yang harmonis ada persaingan pasar produsen dan konsumen, yang berakibat pada pertumbuhan ekonomi dan maksimalisasi efisiensi.
Contoh negara yang menggunakan sistem ekonomi liberalisme adalah negara Finlandia. Finlandia merupakan negara industri, memiliki ekonomi pasar-bebas, dengan produksi per kapita kira-kira sama dengan Britania Raya,Perancis,Jerman, dan Belgia. Sektor ekonomi terbesar adalah jasa (66%), diikuti manufaktur dan pengilangan (31%).Sektor primerhanya 2.9%. Untuk perdagangan internasional, sektor pentingnya adalah manufaktur. Industri terbesar adalah elektronik(22%); permesinan, kendaraan, produk logam lainnya (21.1%); industri kayu (13%); dan kimia (11%). Perdagangan internasional Finlandia mencapai sepertiga dari PDB-nya. Perdagangan dengan Uni Eropa tercatat sekitar 60% dari total. Finlandia sangat terintegrasi dengan ekonomi global, di mana perdagangan internasional menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonominya. sistem ekonomi liberalisme juga dapat meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya, mengurangi biaya transaksi, dan mengembangkan pasar bebas yang dapat meningkatkan perdagangan internasional. Partner dagang utama Finlandia diantara lain negara Jerman, Rusia, Swedia, Inggris, Amerika Serikat, Belanda, dan Tiongkok. Selain itu, Finlandia bergabung dalam Uni Eropa dan menggunakan Euro sebagai mata uang resmi negaranya.Â
Dengan sistem tersebut negara Finlandia memperoleh banyak keuntungan. diantaranya adalah dengan sistem ekonomi tersebut masyarakat Finlandia mendapat kebebasan untuk melakukan aktivitas ekonomi dengan keuntungan sebanyaknya, lalu masyarakat memiliki pendapatan yang relatif tinggi yaitu sekitar 25,1 euro per jam di sektor swasta sejak tahun 2004. Sistem ekonomi liberal menyediakan lingkungan yang terbuka dan bebas bagi pelaku ekonomi atau pemilik usaha untuk melakukan kegiatan ekonomi di bidang apa saja, asalkan memiliki orientasi pada laba atau keuntungan. Hal ini memungkinkan pelaku ekonomi untuk mengambil keputusan yang efisien dan memanfaatkan peluang yang tersedia, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. selain itu dengan sistem ekonomi tersebut pemerintah memiliki batasan dalam mengintervensi urusan perekonomian bisnis yang sedang berjalan. sistem ekonomi liberal di Finlandia menjunjung tinggi semua hak kepemilikan pribadi, yang memungkinkan individu untuk memanfaatkan sumber daya dan potensi mereka secara maksimal. Hal ini dapat meningkatkan inovasi dan pengembangan teknologi, yang kemudian dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas ekonomi.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H