Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menuangkan kreativitasnya. Kali ini mereka memberikan sentuhan kreativitas untuk menambah pesona serta keindahan kampong batik karolin Malang dengan menghias tembok-tembok yang ada di kampong batik karolin Malang dengan motif batik yang sangat sarat akan makna.
Program Studi (Prodi) Ekonomi dan Bisnis fakultas Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui program Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa(PMM) bekerjasama dengan founder dari kampong batik karolin Malang, sekaligus owner dari batik tulis poesoko djagad, Henry Sujanto Berkolaborasi dalam menambah keindahan dari kampong batik karolin Malang,dengan cara melukis batik pada tembok-tembok kampong batik.
Kampung batik karolin Malang memang terkenal sebagai salah satu penghasil batik tulis terbaik di kota Malang,namun akan sedikit hambar tanpa adanya gambran batik yang menghiasi seisi kampung. Aksi melukis pada tembok kampong batik yang digawangi Kelompok pmm 83 ini dikerjakan di Kampung batik karolin Malang Perum karanglo indah Q 9/10, balearjosari, Kec Blimbing Kota Malang. "Branding dengan media pengecatan tembok-tembok kampong batik karolin Malang," ungkap koordinator PMM kelompok 83 Andi Kurniawan melalui pesan resmi yang diterima.
Menurut Andi, kampung batik karolin Malang merupakan salah satu cabang ekonomi kreatif di kota Malang dalam bidang budaya yang sangat potensial namun namanya belum terlalu dikenal. Walaupun sarat akan keunikan dan budaya kampong ini masih belum banyak diketahui oleh masyarakat local maupun luar. Maka dari itu Andi dan kelompoknya berupaya meningkatkan branding dari kampung batik karolin dengan harapan akan dapat menarik lebih banyak masyarakat.
Andi menerangkan, Kampung batik cukup dikenal sebagai salah satu penghasil batik tulis orisinil yang sangat berkualitas. SDM yang sangat mumpuni menjadi salah satu asset dari kampung ini, Â Sayangnya, sambung mahasiswa semester 6 ini, kurangnya branding yang baik sehingga kampung ini tidak cukup dikenal oleh masyarakat.
"Hal inilah yang membuat kami tertarik menggarap branding Kampung batik karolin ini," kata dia.
Program kolaborasi antara kelompok PMM 83 dengan founder dari kampung batik karolin, Henry Sujanto. Program ini bertujuan untuk mengenalkan salah satu ekonomi kreatif yang ada di kota Malang yang syarat akan makna serta budaya.
"Kampung yang unik dengan gambaran batik disekujur kampung merupakan salah satu daya tarik tersendiri. Potensi tersebut kami yakini akan memiliki dampak yang sangat baik. Program yang kami susun akan bersifat sustainable (berkelanjutan) dan dapat dinikmati oleh wisatawan. Kami sangat yakin, dengan branding yang baik taraf ekonomi masyarakat akan meningkat," ucap dia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H