Kini telah tiba di sisimu selamanya"
Suara sang penyanyi terdengar sangat merdu. Sangat cocok sekali dengan gubahan musik bernuansa jazz tahun 80an. Perpaduan keduanya benar-benar membuat jiwa tenang. Seolah pendengarnya terbawa terbang menembus awan-awan di langit biru nan cerah.
"Engkau bukan yang pertama
Tapi pasti yang terakhir
Di cintamu kutemui arti hidupku"
Bagian melodi lagu dimulai dengan suara saxophone yang mengambil nada tinggi. Sang saksofonis dengan lihai meniup dan memainkan jari-jarinya untuk menciptakan instrumen yang berkelas.
Tak mau ketinggalan, pemain cello juga menggesek alat musiknya menimpali suara dari saxophone. Keduanya memainkan musik dengan penuh perasaan. Kolaborasi mereka menyatu dengan baik. Hingga menghasilkan aransemen musik yang mahal.
Seiring dengan suara saxophone dan cello yang meredup, kini giliran sang pianis unjuk gigi. Ia menggerakkan jemarinya menari di atas tuts piano dengan sangat lihai. Nada-nada tercipta dengan indahnya. Di bagian akhir, suara saxophone dan cello kembali masuk membangun melodi lagu. Sang penyanyi pun kembali bernyanyi menuntaskan lagunya.
"Engkau bukan yang pertama
Tapi pasti yang terakhir
Di cintamu kutemui arti hidupku"