Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara dalam sejarah bangsa Indonesia memperlihatkan adanya pasang surut dalam pelaksanaan nilai-nilai pancasila.
sejak zaman dahulu wilayah di nusantara ini mempunyai beberapa nilai  yang di pegang teguh oleh masyarakatnya sebagai contoh percaya kepada tuhan,toleransi,gotong royong,musyawarah dll.
~Unsur-unsur yang mempengaruhi tantangan terhadap pancasila sebagai ideologi negara
meliputi faktor eksternal dan internal. Adapun faktor eksternal meliputi hal-hal berikut :
Pertarungan ideologi antara negara-negara super power antara Amerika Serikat dan Uni Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet sehingga
asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan informasi.
Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan kemajuan
ideologi sehingga terjadi eksploitasi terhadap sumber daya alam secara matif. Dampak
konkritnya adalah kerusakan lingkungan, seperti banjir, kebakaran hutan. Adapun faktor internal meliputi hal-hal sebagai berikut :
Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada
    Amerika menjadi satu-satunya negara super power.
Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya berbagai ideologi
~mengembangkan esensi materi pendidikan Pancasila yang meliputi:
1. Pengantar perkuliahan pendidikan Pancasila
2. Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia 3. Â Â Â Pancasila sebagai dasar negara
4. Pancasila sebagai ideologi negaraÂ
5. Pancasila sebagai sistem filsafat
6. Pancasila sebagai sistem etika
7. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.
~Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Diera Globalisasi
Sekarang ini abad ke 21, kita hidup di zaman yang global atau globalisasi. Proses globalisasi
yang menimbulkan tantangan dan ancaman bagi bangsa Indonesia dewasa ini adalah desakan konsumetisme yang melanda kehidupan bangsa bagaikamn tsunami. Globalisasi membawa masyarakat dapat menyaksikan gedung-gedung menjualang dan hotel-hotel mewah. Globalisasi mendorong mereka untuk mengunjungi mal-mal yang penuh dengan barang-barang produk impor. Demikian juga dengan iklan-iklan televise yang dibanjiri dengan produk-produk sehingga membawa pada sikap konsumerisme.
Saat ini bangsa Indonesia dibuat sebagai "bangsa importir" yang terpaksa hidup dari barang- barang kebutuhan yang berasal dari luar negri. Dengan demikian masyarakat menjalani kehidupan yang palsu, karena masyarakat dibuat mewah walaupun sebenarnya miskin, karena produk yang dikonsumsi buatan Negara lain.
Â