Ramadhan merupakan bulan suci yang ditunggu umat Islam, dimana bulan yang penuh dengan rahmat dan ampunan Allah dan menjadikan kita untuk lebih mendekatkan diri pada Allah.
Di bulan Ramadhan ini suasana di sekitar pusdai "pusat dakwah islam jawa barat" menjadi semakin meriah karena terdapat pedagang-pedagang kaki lima yang menawar kan takjil tradisional sehingga menghidupkan suasana Ramadan. Bukan hanya itu ini juga bagian penting dari budaya tradisi warga lokal yang terjaga selama puluhan tahun.
Salah satu takjil yang sangat populer di jalan-jalan sekitar pusdai adalah kolak, tahu sumedang, otak-otak dan masih banyak yang lain nya.
Kolak terbuat dari potongan-potongan buah seperti pisang, ubi, dan kolang-kaling yang direbus dalam kuah manis beraroma santan dan gula merah. Rasanya yang manis dan gurih membuat kolak menjadi pilihan takjil favorit bagi banyak orang yang ingin menyegarkan tenggorokan setelah seharian berpuasa.
selain kolak, terdapat juga berbagai makanan tradisional seperti Tahu Sumedang. Tahu sumedang merupakan makanan khas Sumedang, Jawa Barat, yang memiliki tekstur lebih padat dan kenyal dibandingkan tahu biasa. Disajikan dengan sambal khas dan kuah kental, tahu sumedang menjadi hidangan yang menggugah selera dan menyenangkan bagi setiap penikmatnya.
selanjutnya ada Otak-otak. Takjil otak-otak merupakan varian takjil yang tidak lazim, di mana potongan otak-otak yang lembut dan gurih dipanggang dengan bumbu rempah khas Indonesia. Dipadukan dengan irisan bawang merah, cabai, dan saus kacang, takjil ini memberikan sensasi rasa yang tak terlupakan bagi siapa pun yang mencicipinya.
Jalan-jalan di sekitaran Pusdai bukan hanya tempat untuk membeli takjil, pedagang-pedagang disekitar Pusdai juga menjadi titik kumpul masyarakat setempat.
Setelah melaksanakan ibadah tarawih, orang-orang sering berkumpul untuk berbincang santai sambil menikmati hidangan lezat. Diskusi ringan tentang berita terbaru atau anekdot lucu sering kali terjadi di antara mereka, menciptakan hubungan sosial yang erat.
 Penjual takjil juga memainkan peran penting dalam menjaga kebersihan dan keamanan makanan mereka. Mereka selalu memastikan bahwa makanan yang disajikan segar dan bersih, serta mematuhi standar kebersihan yang tinggi untuk melindungi kesehatan pelanggan. Dengan adanya warung takjil tradisional di sekitar Masjid Pusdai, Ramadan di Bandung bukan hanya tentang ibadah, tetapi juga tentang mempererat ikatan sosial dan merayakan kebersamaan.
Suasana hangat dan cita rasa takjil tradisional menjadi bagian penting dalam perayaan Ramadan di tengah keramaian kota Bandung.