Mohon tunggu...
Alwia Rumasukun
Alwia Rumasukun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Badminton

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fenomena Stereotipe di Nusantara

10 Januari 2023   01:52 Diperbarui: 10 Januari 2023   01:57 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena Stereotipe di Nusantara

Urutan negara ASEAN yang terluas pertama adalah Indonesia dengan luas 1.904.569 km2 Indonesia merupakan negara kepulauaan yang memilki keberagaman budaya, ras suku, bangsa, kepercayaan, agama dan bahasa. Sesuai dengan simbol Bhineka Tunggal Ika, yang mempunyai makna berbeda tetapi tetap satu dan itu menjadi kekayaan Indonesia yang harus terus dijaga.

Dengan begitu banyaknya keberagaman di Indonesia, tak terpungkiri  fenomena stereotype pun masuk kedalam wilayah nusantara kami. Banyak dugaan -- dugaan atau prasangka terhadap penilaian suatu daerah tertentu sehingga menciptakan dampak postif maupun negatif. Contohnya orang Ambon, Maluku dinilai mempunyai sifat yang keras sehingga ketika berhadapan dengan mereka harus menggunakan bahasa yang keras, adapun orang Jawa yang dinilai lemah lembut sehingga ketika berbicara menggunakan bahasa yang halus, begitupun dengan beberapa daerah lainnya di Indonesia. Bahkan adapun yang mempercayai Indonesia mempunyai kebiasaan terlambat/ menunda -- nunda pekerjaan.

Fenomena ini tak hanya terdapat dalam ras/suku tertentu melainnkan juga berpengaruh pada kepercayaan serta agama, seperti peran laki -- laki lebih besar ketimbang perempuan dan adapun stereotype terhadap agama tertentu.  Jika dibiarkan untuk terus terjadi maka dicemaskan akan menimbulkan sikap diskriminatif terhadap budaya lain, maka harus segera dihilangkan dari Indonesia demi menjaga kesatuan Indonesia dan menjadi bangsa yang terus menjujung toleransi. Ada beberapa teknik yang bisa dilakukan untuk mengurangi stereotip :

  • Menggali dukungan dan membangun kesadaran menolak stereotip
  • Menigkatkan kontak dengan anggota dari kelompok sosial lain
  • Membuat orang lain sadar tentang kemungkinan prispi bisa berubah
  • Mengupayakan hukum dan regulasi  penerapan keadilan pada seluruh kelompok manusia.

Jadi, diharapkan untuk sesama agar mengurangi sikap stereotip atau prasangka dalam suatu budaya tersebut dengan terus memandang segala sesuatu itu dengan secara luas.

Reference

Kita Indonesia Satu Dalam Keberagaman | Indonesia Baik

Apa Itu Stereotip dan Penyebab Terjadinya? (sehatq.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun