Bisnis esek-esek online semakin menjadi-jadi diperlukan ketegasan pemerintah dan pihak terkait untuk melacak dan menghapus seluruh akun-akun yang berbau mesum. Praktek pelacuran di dunia maya tidak pernah hilang karena pemerintah seolah-olah mengabaikan eksistensi mereka dan baru mengadakan pemblokiran pada saat-saat tertentu, sebut saja setelah kejadian-kejadian heboh seperti kematian PSK Tataa Chubby merebak.
Apakah ada Tataa Chubby lain?
Tidak susah membuktikannya, silahkan anda buka twitter dan "Ketik" hal-hal yang berbau mesum pasti akan banyak Angel-angel (istilah PSK yang menjajakan diri di twitter) yang keluar. Tinggal pilih mau eksekusi yang mana.
Para pelaku bisnis ini merasa terbantu dengan kemudahan twitter karena twitter adalah salah satu media sosial yang paling jarang melakukan Sweaping pornografi. Sekarang mereka tidak harus mangkal di jalanan untuk mencari mangsa tapi cukup menunggu telpon dari pria hidung belang yang ingin memakai jasa mereka.
Mahasiswi pun jual diri di media sosial
Masih ingat dengan nama aksi yang dilakukan secara personal oleh Rani Anggraini (RA) mahasiswi UIN Bandung? dia melakukan hal yang sama untuk menarik perhatian pria hidung belang. Saat kegiatan Asusilanya terbongkar Rani cepat-cepat dikeluarkan dari kampus tempatnya menimba ilmu dan ada pihak-pihak yang merasa keputusan rektor UIN Bandung melakukan kesalahan dengan pemecatan Rani tersebut, seharusnya Rani di bina dan diberikan arahan agar bertaubat dan menghentikan aksi jual diri tersebut.
Apa Aksi yang diperlukan?
Sikap Preventif dan Edukatif dari semua pihak baik itu pemerintah dalam hal ini Kominfo sangat dibutuhkan. Juga pendekatan-pendekatan yang ditunjukkan masyarakat bila mendengar hal-hal yang bersifat negatif (jangan malah menjauhi pelaku). Menjauhi mereka sama saja dengan menjerumuskannya lebih dalam lagi ke dalam bisnis esek-esek ini. Jika masyarakat mampu merehabilitasi mental pelaku, dipastikan mereka akan lebih mawas diri untuk melakukan kegiatan yang berseberangan dengan norma yang ada di masyarakatnya.
Semoga bermanfaat!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H