Islam adalah agama yang dianut oleh sebagian besar manusia di muka bumi ini dan sampai dikatakan bahwa agama dengan jumlah penganut terbesar dikawasan timur. Di Indonesia sendiri memiliki penganut agama Islam yang mayoritas dibandingkan dengan agama-agama lainnya. Bagaimana tidak, islam sudah menyebar mulai dari nenek moyang warga pribumi dan menjalar hingga ke anak cucunya sampai sekarang ini.
Dalam dunia pendidikan khususnya di Indonesia, tentunya pendidikan islam sangat di utamakan dibandingkan dengan pendidikan-pendidikan lainnya. Hal ini bisa dilihat dari usaha dan keseriusan para cendekiawan muslim yang ada di negeri ini. Usaha tersebut dibuktikan dengan lebih membumikan sekolah-sekolah yang berbasis Islam seperti didirikannya madrasah-madrasah umum baik itu Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah bahkan sampai ke tingkat perguruan tinggi atau universitas.
Dalam perkembangannya, pendidikan Islam tentu harus bersaing dengan pendidikan-pendidikan yang lainnya. Bagaimana tidak.! Anak-anak milenial sekarang ini banyak yang berpikiran bahwa pendidikan Islam itu tidak keren dan ketinggalan zaman. Dalam pandangan mereka, pendidikan Islam hanya monoton ke nilai-nilai agama saja, padahal tidak demikian. Untuk menghadapi hal tersebut, tentunya para pemikir-pemikir muslim atau cendekiawan muslim khususnya di Indonesia telah memikirkan bagaimana agar supaya pendidikan Islam lebih maju dan mudah diterima dikalangan masyarakat awam pada umumnya.
Untuk memajukan dan memudahkan pendidikan Islam dapat diterima dan dimengerti dengan baik oleh masyarakat awam, maka para cendekiawan  memanfaatkan fasilitas yang ada di negeri ini, yaitu internet. Di era sekarang ini khususnya di Indonesia, 80% ke atas masyarakat sudah mengenal yang namanya internet khususnya masyarakat milenial. Penggunaan internet sudah seakan-akan menjadi suatu bahan yang sangat dibutuhkan untuk kemajuan hidup.
Internet adalah suatu alat yang bisa menghubungkan masyarakat atau individu dengan individu lainnya. Dengan internet ini, para pemikir muslim menyebarkan ilmunya maupun karya-karyanya untuk dilihat oleh masyarakat banyak. Salah satu aplikasi yang sering digunakan para cendekiawan muslim untuk menyebarkan ilmunya adalah dengan melalui Youtube. Tidak sedikit pendakwah menyebarkan ilmunya melalui aplikasi ini sebagai contoh adalah Ust. Adih Hidayat, Ustadz Abdul Somad, Ustadz Buya Yahya, dan masih banyak lagi yang lainnya. Hal ini sesuai dengan  firman Allah Swt. Dalam surah An-Nahl ayat 125 :
Referensi: https://tafsirweb.com/4473-surat-an-nahl-ayat-125.html
125. Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Dalam ayat ini, Allah Swt. Memerintahkan hamba-Nya untuk menyeru atau memperingati sesama manusia baik itu kerabat, keluarga, maupun teman untuk menuju ke jalan yang di ridhoi Allah Swt. Yaitu jalan keselamatan. Ini bertujuan agar manusia selamat baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Dengan adanya media internet ini, membuktikan bahwasanya berdakwah itu bukan hanya melalui mimbar ataupun acara-acara penting saja seperti maulid, isra' mi'raj ataupun pada saat ceramah di bulan ramadhan saja. Akan tetapi berdakwah itu bisa kapanpun dan dimanapun sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang dimiliki. Ini juga membuktikan bahwa mendidik  atau belajar itu tidak harus di sekolah atau madrasah atau ruangan formal lainnya, akan tetapi bisa dimanapun dan kapanpun dengan melalui media internet.
Internet itu sendiri memiliki berbagai macam manfaat dan tentu saja memiliki beberapa nilai negatif. Adapun manfaat dari internet ini adalah :
Menambah wawasan
Dengan adanya internet ini, sebagai pelajar maupun warga biasa tentu akan mudah mengakses dan mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat tanpa meninggalkan tempat sekalipun. Tentu saja ilmu-ilmu Islam lebih mudah disalurkan dan lebih mudah untuk dilihat oleh masyarakat sehingga mereka lebih tahu tentang ilmu-ilmu islam khususnya para pelajar muslim.
Mempermudah pekerjaan
Internet akan memudahkan para pekerja untuk megirimkan data dan pekerjaan mereka.
Memicu ide dan gagasan
Sebagai sumber data dan referensi
Adapun sisi negatif dari internet itu sendiri adalah :
Konten pornografi bisa di akses oleh siapapun
Tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu nilai negatif dari internet adalah dengan mudahnya peng-aksesan konten pornografi oleh siapapun baik itu orang dewasa maupun anak dibawah umur.
Mengganggu kesehatan
Internet juga bisa mengganggu kesehatan apabila penggunaannya tidak dibatasi. Para pengguna internet biasa memakai internet hingga berjam-jam lamanya baik itu di depan komputer maupun di layar handphone masing-masing. Padahal dari sisi kesehatan, melihat elektronik dalam hal ini seperti hp atau laptop dalam jangka waktu yang lama tanpa adanya kacamata anti radiasi atau yang lainnya akan dapat mengganggu kesehatan mata.
Mengabaikan kehidupan sosial
Sekarang in, kebanyakan dari  pengguna internet lebih memilih melihat layar hp nya dibandingkan dengan berkomunikasi dengan orang yang berada disampingnya. Padahal dalam islam, kita dianjurkan untuk saling bersilaturahmi satu sama lain. Kalau masyarakat lebih memilih melihat hp nya masing-masing dibandingkan dengan bertegur sapa, maka nilai silaturahim terancam akan hilang dan hal tersebut tentu saja bertentangan dengan islam.
Kecanduan
Banyak diantara masyarakat milenium saat ini yang sangat kecanduan akan internet bahkan sampai tidak tidur gara-gara internet. Hal ini bisa dilihat dalam masyarakat kita saat ini, para anak-anak muda khususnya yang masih pelajar sangat kecanduan dengan game-game yang ditawarkan dalam dunia internet. Sehingga dengan game tersebut tidak lagi memperhatikan pelajaran-pelajaran yang telah diberikan oleh guru atau pendidiknya di sekolah.
Berdasarkan hal tersebut, internet sangatlah berpengaruh dalam dunia pendidikan islam. Pendidikan merupakan hal terpenting dalam hidup ini agar supaya selamat baik di dunia maupun akhirat. Dengan adanya internet, pendidikan islam sangatlah terbantu untuk menyebarluaskan ilmu-ilmu islam baik melalui dakwah maupun yang lainnya. Dengan adanya internet, mendidik bisa dilakukan dirumah masing-masing baik itu santri maupun gurunya. Hal ini terbukti dengan adanya aplikasi e-learning, aplikasi ini menunjang para pelajar untuk belajar melalui online tanpa tatap muka secara langsung dan sudah dipraktekkan oleh Mahasiswa STAI DDI SIDRAP.
Juga tidak dapat dipungkiri bahwa internet sangat sering disalah gunakan oleh penggunanya khususnya dalam mengakses konten-konten dewasa. Sampai saat ini belum ada solusi yang sangat tepat untuk mencegah hal tersebut. Karena konten tersebut bisa di akses oleh siapapun, sehingga apabila itu diakses oleh pelajar muslim maka tentu saja akan dapat merusak otak dan pikirannya sehingga biasalah terjadi yang namanya pergaulan bebas. Internet dan pendidikan merupakan suatu kombinasi yang bagus untuk menunjang pendidikan khususnya pendidikan Islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H