Mohon tunggu...
Muhammad Alwan Hibatullah
Muhammad Alwan Hibatullah Mohon Tunggu... Insinyur - InsyaAllah orang baik

Menuju tak terbatas dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tim Pengabdian Masyarakat FT UNS Kembangkan Alat Pengepres Bio Briket Limbah Jamur Tiram

8 Februari 2020   00:40 Diperbarui: 8 Februari 2020   02:10 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Judul : Tim Pengabdian Masyarakat FT UNS Kembangkan Alat Pengepres Bio Briket Limbah Jamur Tiram Ramah Lingkungan


I0419057 Muhammad Alwan Hibatullah Penulis Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin (mesin.ft.uns.ac.id) Fakultas Teknik (ft.uns.ac.id)

A. Latar Belakang

Rata-rata usia produksi media baglog jamur tiram putih yang terdapat pada jurnal.uns.ac.id adalah sekitar 4 bulan. Setelah melewati usia produktif, media baglog jamur tiram putih akan menjadi limbah padat. Umumnya, limbah media baglog jamur tiram putih belum dimanfaatkan secara ekonomis dan optimal. Kebanyalan limbah media baglog jamur tiram yang ada hanya digunakan untuk pupuk tanaman bahkan banyak yang hanya di buang begitu saja oleh pembudidaya jamur tiram di desa Denokan, Polokarto Sukoharjo. Kurangnya pemanfaatan limbah media baglog jamur tiram putih ini dapat  menyebabkan limbah menjadi sarang hama dan penyakit yang sewaktu waktu dapat menyerang penduduk dan hal itu sudah pasti akan merugikan warga sekitar.


Kurangnya nilai jual limbah dan pembudidaya akan pemanfaatan limbah baglog ini juga membuat banyaknya limbah baglog jamur tiram putih ini menjadikan limbah baglog menumpuk dan tidak tahu harus diapakan. Padahal, jika diteliti lebih jauh lagi, limbah baglog jamur tiram putih ini sangat berpontensi untuk dijadikan bio briket superkarbon yang bermanfaat sebagai pengganti bahan bakar yang dapat menghemat atau menggantikan penggunaan bahan bakar yang ada dan juga dapat menambah penghasilan jika hasil pemanfaatan limbah ini diperdagangkan. Lalu, apa sih itu superkarbon? Superkarbon adalah bahan baku karbon dalam bentuk briket yang diproduksi dari bahan baku limbah alternatif maupun turunannya yang masih mengandung sumber energi.

B. Tujuan

Tujuan dari artikel ini dibuat adalah supaya para pembudidaya jamur tiram putih mengetahui bagaimana cara pemanfaatan limbah baglog jamur tiram putih menjadi bio briket superkarbon yang dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga maupun energi alternatif yang bersifat dapat diperbaharui dalam bentuk briket dengan menggunakan alat bantu yaitu alat pengepres bio briket limbah jamur tiram ramah lingkungan.

C. Pembahasan

Alat pengepres bio briket yang dikembangkan oleh tim pengabdi yang terdiri dari dosen-dosen di Fakultas Teknik UNS (ft.uns.ac.id) yaitu Rahmaniah Dwi Astuti, Retno Wulan Dayamanti dan Haryono Setiadi (uns.ac.id) yang mana ditujukan kepada petani jamur tiram di Desa Denokan Sukoharjo adalah alat pengepres bio briket sistem manual. Sistem mekanisme penggeraknya menggunakan cara manual yaitu dengan diputar pada bagian pemutar atas (bagian atas alat pengepbulat tersebut dihubungkan dengan piston). Komposisi bio briket yang diproduksi terdiri dari serbuk gergaji (baglog) jamur 65%, arang yang ditumbuk halus 25% dan tepung kanji 10%. Bio briket hasil uji coba yang didapat kemudian di keringkan dengan menggunakan panas matahari dalam waktu 24 jam sampai kondisi bio briket menjadi kering.

Tim PKM Fakultas Teknik UNS yang mana sebagai tim pengabdi ini  memberikan sosialisasi, pelatihan dan pendampingan penggunaan dan perawatan alat produksi bio briket serta pemasaran bio briket kepada kelompok pembudidaya jamur tiram di Desa Polokarto. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara bertahap yang meliputi sosialisasi dan pelatihan selama 1 hari kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pendampingan yang dilakukan selama 2 bulan dengan kunjungan periodik yang dilakukan setiap minggu oleh tim pengabdi tersebut.

D. Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun