Di sini kita akan sedikit membahas tentang betapa pentingnya mempelajari dan memahami kesejarahan. Namun sebelum itu, kiranya perlu kita ulas kembali arti sejarah itu sendiri.
Dalam buku Filsafat Sejarah karya Moeflih Hasbullah (2012), istilah sejarah dalam bahasa Arab dikenal dengan tarikh, dari akar kata arrakha yang berarti menulis atau mencatat tentang waktu serta suatu peristiwa. Akan tetapi, ada istilah lain dari bahasa Arab, yaitu syajarah(sajaratun) yang berarti pohon atau silsilah. Dalam bahasa Yunani, istilah sejarah dikenal dengan historia. Sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah history.
Dengan demikian, dapat kita tarik kesimpulan bahwa sejarah merupakan uraian peristiwa di masa lalu yang terekam jelas tokoh, peristiwa, ruang dan waktu di dalamnya. Sehingga fakta empiris dapat diperoleh dan dibuktikan melalui sebuah pengkajian dan penelitian.
Dewasa ini, masih banyak orang yang memandang sebelah mata bidang studi kesejarahan. Mereka yang menganggap sepele bidang keilmuan ini kerap kali mempertanyakan urgensi dan kegunaan mempelajari sejarah. Tak jarang, mereka berpendapat bahwa tidaklah penting mempelajari sejarah yang hanya membicarakan masa lalu, dengan dalih move on lebih baik dari pada terus mengungkit masa lalu.
Pandangan dan pemikiran demikian tentu sangatlah keliru, karena sejarah bukan hanya mengajarkan peristiwa masa lalu, tetapi turut mengajarkan bagaimana seharunya kita hidup di masa kini, dan langkah apa selanjutnya yang hendaknya kita tempuh untuk menjalani kehidupan di masa yang akan datang. Dengan begitu, peristiwa buruk di masa lalu atau bahkan masa kini tidak terjadi kembali di masa mendatang.
Bukan hanya itu, kemampuan berpikir kritis yang diajarkan dalam Ilmu Sejarah akan sangat bermanfaat bagi kehidupan seseorang. Dengan berpikir kritis, ia akan terbebas dari segala sesuatu yang dapat merugikan dirinya maupun orang lain. Dengan berpikir kritis juga, seseorang akan mampu memperoleh fakta empirik, dan mampu memberikan informasi serta tindakan-tindakan yang positif bagi lingkungannya.
Sejarah bukan hanya menyuguhkan peristiwa masa lalu, tetapi turut menawarkan masa depan yang lebih baik melalui pelajaran dan suri tauladan yang termuat di dalamnya; mempelajari sejarah artinya sama dengan membangun peradaban.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H