Mohon tunggu...
ALVYNA ROHMATIKA
ALVYNA ROHMATIKA Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Sebagai penulis, saya adalah kreator yang menggabungkan kepekaan artistik dengan kecerdasan kata untuk menghidupkan ide-ide menjadi kisah-kisah yang mendalam. Melalui kata-kata, saya membentuk dunia imajinatif yang mengajak pembaca untuk merenung, merasakan, dan terhubung dengan berbagai emosi. Setiap tulisan saya mencerminkan dedikasi pada keindahan bahasa dan kekuatan narasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendekatan Mimetik: Menelusuri Realitas dalam Cermin Karya Sastra

25 Oktober 2024   02:30 Diperbarui: 25 Oktober 2024   02:51 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendekatan Mimetik: Menelusuri Realitas dalam Cermin Karya Sastra

Oleh: Alvyna Rohmatika

Karya sastra sejatinya tidak pernah hadir dalam ruang hampa. Ia selalu memiliki keterkaitan dengan realitas sosial yang melingkupi penciptaannya. Salah satu pendekatan yang mengkaji hubungan antara karya sastra dengan realitas adalah pendekatan mimetik. Pendekatan ini memandang karya sastra sebagai cerminan atau tiruan dari kehidupan nyata.

Dalam kajian sastra, pendekatan mimetik menjadi salah satu alat analisis yang membantu pembaca memahami bagaimana sebuah karya sastra merepresentasikan realitas sosial. Seperti dijelaskan oleh Najid (2009), pendekatan mimetik memandang prosa fiksi sebagai hasil ciptaan manusia yang ditulis berdasarkan bahan-bahan yang diangkat dari semesta, baik itu pengalaman hidup penulis maupun hasil penghayatan penulis terhadap kehidupan di sekitarnya.

Sebagai contoh penerapan pendekatan mimetik, kita bisa melihat analisis cerpen "Mandi Sabun Mandi" karya Djenar Maesa Ayu. Cerpen ini mengangkat tema persoalan sosial yang kerap terjadi dalam masyarakat modern. Melalui pendekatan mimetik, dapat dilihat bagaimana cerpen tersebut merefleksikan fenomena yang ada dalam kehidupan nyata.

Prosa fiksi, sebagaimana dijelaskan Aminuddin (2010), mengandung beberapa unsur penting meliputi pengarang atau narator, isi penciptaan, media penyampai isi berupa bahasa, dan elemen-elemen fiksional atau unsur-unsur intrinsik yang membangun karya fiksi itu sendiri. Semua unsur ini bekerja bersama untuk menciptakan sebuah representasi realitas dalam bentuk karya sastra.

Keunggulan pendekatan mimetik terletak pada kemampuannya mengungkap hubungan antara karya sastra dengan realitas sosial. Pendekatan ini membantu pembaca memahami bagaimana pengarang mengolah realitas menjadi sebuah karya fiksi yang bermakna. Melalui pendekatan ini, pembaca dapat melihat bagaimana persoalan-persoalan sosial diangkat dan direfleksikan dalam karya sastra.

Dalam konteks pembelajaran dan pengkajian sastra, pendekatan mimetik memberikan beberapa manfaat penting. Pertama, pendekatan ini membantu pembaca memahami konteks sosial yang melatarbelakangi penciptaan sebuah karya sastra. Kedua, pendekatan ini memungkinkan pembaca mengidentifikasi relevansi karya sastra dengan kehidupan nyata. Ketiga, pendekatan ini membantu pembaca memahami bagaimana karya sastra dapat menjadi media kritik sosial.

Namun perlu dipahami bahwa karya sastra bukanlah sekadar fotokopi realitas. Pengarang melakukan proses kreatif dalam mengolah realitas menjadi karya fiksi. Dalam proses ini, realitas mengalami transformasi melalui imajinasi dan kreativitas pengarang. Hasilnya adalah sebuah karya yang memiliki dimensi estetis sekaligus dimensi sosial.

Pentingnya pendekatan mimetik dalam kajian sastra juga terletak pada kemampuannya mengungkap bagaimana karya sastra dapat menjadi dokumen sosial yang mencatat berbagai fenomena dalam masyarakat. Melalui pendekatan ini, pembaca dapat melihat bagaimana karya sastra merekam perubahan sosial, konflik nilai, dan berbagai persoalan yang terjadi dalam masyarakat.

Dalam era digital seperti sekarang, pendekatan mimetik tetap relevan untuk mengkaji karya sastra kontemporer. Bahkan, dengan semakin kompleksnya persoalan sosial, pendekatan ini menjadi semakin penting untuk memahami bagaimana karya sastra merespons dan merefleksikan realitas sosial yang terus berubah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun