Globalisasi menjadi arus yang menerjang kehidupan dan harus dihadapi oleh seluruh manusia di dunia ini, tak terkecuali generasi muda Ibu Pertiwi. Globalisasi merupakan sebuah proses integrasi dalam berbagai aspek kehidupan manusia seperti ekonomi, teknologi, kebudayaan dan sebagainya di seluruh penjuru dunia.Â
Penulis sebagai generasi muda pun merasa bahwa arus globalisasi sangat mudah menerjang kehidupan kita utamanya dalam aspek kebudayaan yang pada hakekatnya memiliki sifat dinamis.Â
Ibu Pertiwi kita memiliki sejuta kebudayaan yang lahir dari leluhur kita seperti tarian adat, pewayangan, hingga mahakarya seni batik. Batik menjadi sebuah mahakarya budaya yang legendaris dan tak akan lekang oleh waktu.
Berbagai karakteristik dan keunikan batik tiap daerah pun menyumbang keberagaman dalam motif batik di Indonesia, seperti halnya motif batik parang, motif megamendung, motif sidomukti dan sebagainya. Berbicara mengenai batik, tentunya tak lepas dari industri batik serta pengrajinnya.Â
Walaupun ditengah derasnya globalisasi, Industri batik saat ini terus mengalami perkembangan dan mampu bersaing dalam pasar global. Industri batik banyak tersebar di seluruh penjuru Indonesia, salah satunya Kota Malang dengan perkembangan yang baik dalam industri batik.Â
Kota Malang memiliki industri batik yang berkembang pesat, salah satu yang menjadi sorotan sekaligus mewujudkan upaya pelestarian batik adalah Soendari Batik and Art Gallery.
Soendari Batik and Art Gallery adalah galeri seni sekaligus butik batik yang mengusung konsep interior nuansa adat jawa kental. Sehingga memberikan rasa nyaman dan sakral kepada pengunjung dalam menikmati mahakarya batik.Â
Soendari Batik and Art Gallery berlokasi di Kota Malang, tepatnya berada Jl. Soekarno-Hatta, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.Â
Ibu Yunita Sandrayanti adalah sosok pendiri dari Soendari Batik and Art Gallery ini. Terinspirasi dari keluarga yang memiliki usaha batik di Tulungagung, menggugah semangat Ibu Yunita dalam mengembangkan industri batiknya. Berdiri megah sejak tahun 2013 dan diresmikan secara legal pada tahun 2017.
Soendari batik menyuguhkan mahakarya batik yang luar biasa, dengan teknik yang berbagai macam seperti batik tulis, batik cap, dan batik printing.Â
Dengan jiwa seni yang tinggi, pengrajin dari Soendari batik menciptakan kain batik dengan motif yang mewah dan bervariasi. Mulai dari motif malangan hingga berbagai motif batik khas Indonesia khususnya Jawa Timur.Â
Hasil produksi dari Soendari Batik tidak hanya kain batik saja, bahkan menyesuaikan permintaan pasar serta kondisi zaman seperti halnya batik formal, batik casual, masker, tas dan aksesoris lainnya.
Tak hanya sekadar industri batik yang menjual hasil produksinya, peran Soendari Batik and Art Gallery dalam pelestarian batik sangatlah besar, yakni pengadaan program kursus bagi masyarakat yang memiliki keinginan dalam belajar membatik.Â
Program ini dibawah naungan divisi Lembaga Kursus dan Pelatihan Batik Soendari, yang berdiri sejak tahun 2017. Banyak instansi swasta maupun negeri yang bekerja sama dalam program kursus membatik ini yang memberikan bukti bahwa industri batik memiliki potensi luar biasa tiap jamannya.
Penghargaan nasional hingga internasional telah didapatkan Soendari Batik and Art Gallery. Sebagai wujud industri batik yang berkembang di era gempuran globalisasi saat ini.Â
Bahkan hasil mahakarya batik dari Soendari Batik ini telah sampai ke dunia internasional, yakni New York, Amerika Serikat. Soendari Batik juga mengupayakan dalam mengenalkan aset budaya kita ke generasi muda, seperti halnya memproduksi batik dengan desain pakaian yang kekinian dan mengikuti zaman.Â
Selain itu, melalui kursus membatik, generasi muda dapat menumpahkan segala ide melalui sebuah kain putih sehingga mereka dapat menciptakan motif batik sesuai dengan imajinasinya.Â
Tentunya tujuan pelestarian ini agar generasi muda semakin melek akan aset budaya Indonesia yang luar biasa yakni batik. Dimulai dari diri kita, untuk senantiasa menjaga seni magis yang legendaris ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H