Cerita Cerutu
~Alviyatun~
Malam dingin dan hujan
Akan bertahan sampai sang surya datang
Tak banyak bisa dilakukan
Selain mencari solusi menghangatkan badan
Iseng-iseng ku comot sebatang cerutu dari saku
Sisa dua bulan lalu
Gara-gara ketahuan nyandu oleh istriku
Cerutu yang suka merayu, kusembunyikan di balik baju
Satu menit berlalu
Cerutu kuhisap seperti orang nyabu
Kemelus putih pun berhasil menyapa paru,
Bau merungkat paru tergugu
Cerutu yang manis mendadak ironis
Setengah potong lagi, sayang kalau gak habis
Cerutu manis berulah bengis
Merebut tempat ternyaman oksigen dengan tragis
Hisapan terakhir dan berulang kembali dan kembali
Noktah-noktah hitam menggumpal di beranda alveoli
Memblokade setiap jalur nafas hingga menggugah mengi
Namun Cerutu tetap pongah tak mau berhenti
"Sudahlah, Kang."
"Usah kau harap banyak dari kemelus cerutumu
Tanya saja dia, mungkin akan ia jawab pula
Apa iya dia memberi ketenangan jiwa?
Apa iya dia melancarkan setiap usaha?
Apa iya dia meringankan beban keluarga?
Apa jawabnya,Kang?"
Wahai....
Apa kabar  cerutu?
Bantul, 28 November 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H