Kepelikan ini mengusik akalku
Tanpa memedulikan hal kemarin belum berlalu
Ia tahu, kalian tahu, mereka tahu
Kaki yang menepak tanah ini hampir kelu
Kedua tanganku hampir membeku
Sulit, sulit kuhentikan liar matamu
Yang sekilat petir menyambar lembaran sabarku
Teriakan ini terlalu lemah
Dinding napasku tak kuasa mendesah
Langkahmu tak lagi polos dan lugu
Gerakan pikirmu melolong hingga ke bukit abu
Kau biarkan debu-debu mengeraki sanubari kalbu
Yang memerah dulu, kini menjadi biru
Kau sempurnakan akhlak culasmu
Tanpa ragu, tanpa rasa malu
Kau tak pernah tahu rasaku bagaimana
Meski hampir hilang hasrat asa di dada
Aku rela, biar kupikirkan  caranya
Ikhtiarmu di jalan kiri, ikhtiarku di jalan kanan
Bagaimana pun perihnya, Tuhan selalu ada
Jika kaki, tangan dan lidahku tak kuasa
Allah mahakuasa
Biar kupikirkan caranya
Bagaimana aku bisa membawamu kembali
Keluar dari jerat nafsu duniawi
Bukan hanya untuk hidup saat ini
Tapi mengumpulkan bekal untuk masa depan abadi
Allahu robbi, bimbinglah kami
Bantul, 7 Maret 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H