Dengarlah Rintihan Kami
~Alviyatun~
Hembusan itu berkabut putih
Tetapi bukanlah angin, bukan
Ia bertumpu diantara dua bibir
Disesap dihisap diresap
Aroma mengepul merayap
Menggerus dada kian sesak
Akankah henti mengerang teriak
Beragam batang yang kian banyak
Rupa, warna, aneka, yang katanya karya bangsa
Yang katanya menyerap ribuan tenaga kerja
Yang katanya menyuplai deretan angka dewa
Demi berlangsungnya kehidupan negara
Meski telah ada peringatan tegas dan keras
Tersemat dalam pembungkusnya dengan jelas
Tetapi selalu saja ada yang tak percaya,
Ia mengandung partikel karsinogenik perusak raga
Tanpa sadar, melukis noktah-noktah hitam di paru-paru
Mengganggu pernapasan bayi, balita, lansia dan
mereka yang berada di sekelilingnya
Kenikmatan katanya, adalah kesakitan bagi saudara
Waktu selalu menggilas siapa saja yang mengganggu
Setiap rintihan itu hanya akan didengarnya tanpa hirau
Yang muda merasa perkasa dan bergaya
Yang tua merasa kecut bila berhenti dan bisa mati gaya
Tolong dengarlah rintihan kami!
Ruang ini butuh bersih dari aura pengap
Negeri ini rindu ramah lingkungan, tanpa asap terisap
Semesta ini haus  penyegar organ napas
Media tumbuh kembang, generasi sehat dan berkualitas
Bantul, 4 November 2021
Salam sehat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H