~Alviyatun~
Aku bergegas menyiapkan ubo rampe sayur brongkos, kubeli dari penjaja sayur keliling
Butiran kacang merah kesukaan Si Bapak
Tahu plempung gurih pelengkap tak boleh tersisih
So dan kulit melinjo teman setia tak boleh lupa
Barisan telur ayam terkupas dari kulitnya, nutrisi sempurna
Bumbu telah menunggu diracik, Sayang
Si Bapak tersenyum di antara 6 sekawan buah keluwak
Warna hitam terpoles di wajah cobek yang melengkung
Beradu padu dengan ulekan bawang putih, bawang merah, lombok, jahe dan ketumbar
Daging merah dari sapi yang tersembelih di hari raya Idul Adha
Menari-nari dalam kubangan air mendidih dalam panci sederhana
Kacang merah resah menunggu antrean,
Yang  akan melepuhkan tubuhnya hingga enak dimakan
Dua batang sereh yang hampir menangis, rela ditimpuk ulekan dahsyat, meringis
Terkulai masuk bersama bumbu halus dan daun jeruk.
Lalu, khas keluwak dan bumbu brongkos menyemburkan aroma menusuk panca indera
Saatnya si putih santan menyiram dengan gembira
Irus yang setia mengaduk-aduk, menjaga santan stabil dalam luapan
Jemari memanggil tahu plempung, telur, so, dan kulit melinjo
Mereka riang karena masa tunggunya telah purna
Berkumpul bersama teman-temannya, tersaji sebagai hidangan istimewa
Keselarasan, kenyamanan, tercipta dalam sayur brongkos sekawan
Sederhana, tapi tidak membosankan
Sederhana, tetap membahagiakan
Sederhana, selalu dirindukan
Bantul, 31 Oktober 2021
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H