Senandung lembut mengalun di telinga, bersemayam menyisakan asmara
Gawai bergetar pelan, terespon jemari perlahan
Dalam hening malam tercipta kesyahduan
Desir jantung mengguncang tak beraturan
Ketukan aksara dalam pesan, mengesankan
Membidik syaraf-syaraf peka, mengubah haluan
Aku melirik masa silam, di mana asmara mengelam
Diam-diam, ingin aku tinggalkan
Memaknai setiap pesan dalam tulisan
Gawai Tuan menyerbu laksana bedil dalam perang
Meluncurkan pesan cinta penuh makna
Sekali ini saja aku ingin menyambutnya
Tak apa aku terjatuh dalam peluru pesan cinta Tuan
Selanjutnya akan kumaknai dalam sanubari terdalam
Peluru tajammu akankah kau cabut ulang?
Ataukah aku yang salah memaknai pesan?
Bantul, 6 Juni 2021
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H