Sesosok tubuh kuyu terhias wajah layu
Hemoglobin terbalut pucat menenggelamkan semangat dalam beku
Engkau tak lagi seperti dulu
Saat berhasil mencuri perhatianku
Paras segar tersembunyi dalam segelintir batangan cerutu, teman setiamu
Hisapan demi hisapan zat Carbon monoksida, mewarnai rongga dan dinding paru
Pagi segelintir, Dhuha segelintir, siang segelintir, Asar segelintir, petang segelintir
Malam...entah berapa lagi batangan mengamunisi
Kau sempat mendewakannya dalam setiap inspirasi
Kau terlalu bersemangat menghisapnya bersama seduhan kopi
Kau bahkan tak peduli ketika nafasku mulai tersengal
Dan nafas balitamu kesesakan
Kau mulai tersadar saat magrib menjelang
Menangis sedu saat balitamu berbalut kelu membiru
Tanpa tangis lagi, tanpa tawa lagi
Tersembunyi dalam kafan yang abadi
Bantul, 6 Juni 2021
Salam sehat tanpa asap tembakau
Alviyatun